[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, JANGAN LUPA JUGA VOTE & KOMEN YAA KARENA ITU SANGAT BERGUNA BANGET BUAT AUTHOR]
Ujian kenaikan kelas telah tiba. Seluruh siswa SMA Greosha tengah sibuk berkutat dengan buku cetak tebal. Berusaha menghafal agar nantinya saat mengerjakan soal-soal ujian jawabannya benar. Untung-untung benar semua.
Seperti biasa pasti setiap ujian entah itu ujian kenaikan, pertengahan, atau akhir semester pasti akan duduk bersama kakak atau adik kelas. Seperti saat ini. Ranting-Ipal, Daun-Laut, dan Flora-Siti.
Ujian dilaksanakan tujuh hari berturut-turut. Untung otak Daun sudah terisi jadi enggak ngebul seperti biasanya. Ranting, Daun, Mars, dan Venus tengah berada di suatu cafe. Double date nih?
"Sumpah ya otak gue ngebul gegara ujian kemaren," keluh Venus.
"Santai bentar lagi kan kelas 12," timpal Mars membuat Venus langsung menonyor kepalanya kesal. "Sakit bego! Maen tonyor-tonyor aja emangnya gue apaan!"
"Ndasmu santai! Kita mau kelas 12 berarti bakal lebih banyak tugas dong!"
"Tapi kan bentar lagi lulus."
"Ya lulus dulu baru santai," ujar Daun menyeruput vanila latte.
"Tah! Eta!"
"Sebenernya lo orang jawa atau sunda sih Nus? Campur aduk bahasa lo!" tanya Mars tak mengerti jalan pikiran gadisnya. Eh ralat mantannya.
"Kek perasaan lo campur aduk gara-gara Venus," sindir Ranting membuat Mars menatapnya tajam.
"Kayaknya ada orang ngomong kok kaga ada wujudnya sih?"
"Bilang aja gamon," ujar Daun ikut menyindir.
"Wah! Sekate kate kalian kalo ngomong! Dah la mau pergi aja!"
"Segitu aja ngambek! Cemen lo!"
"Baperan," ungkap Ranting.
Mars menghembuskan nafas kasar. "Yaudah iya gue gamon!" Mars menghadap Venus. "Nus balikan yuk!"
Venus menatap datar Mars. "Gak!"
"Kenapa? Gue masih suka sama lo. Gue juga tau lo juga masih suka sama gue."
"Gue gak jatuh ke lubang yang sama."
Mars menggaruk tekuk kepalanya tak paham. "Kan gue punya batang. Yang punya lubang kan lo."
Pletak.
Venus langsung menjitak kepala Mars. "Mesum!"
***
Flora duduk di sofa rumahnya. Berfikir sesuatu. Pandangannya beralih pada papanya-Buana Ganendra yang sedang fokus dengan berkas-berkas kantornya.
Buana yang merasa diperhatikan oleh sang putri meliriknya. Buana menutup berkas yang tadi ia baca meletakan di meja kerja.
Buana tersenyum. Menghampiri putrinya itu. Duduk disebelah Flora. "Kenapa sayang?" menyibakkan rambut putrinya ke belakang. "Ada yang mau kamu bicarain?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Daun & Ranting [END]
Jugendliteratur"Kenapa harus lo sih! Kan ada gitu guru privat lain kenapa om Sero harus milih lo!" "Bawel!" "Nyebelin tau gak! Dapet guru privat kek lo! Pinter gak! Tambah bodoh iya!" "Mau belajar atau bacot?" _________________________ Riai Daun Anantasya seorang...