23 | nginep

7.2K 796 123
                                    

;






Sunghoon mengintip dari balik beberapa tumpukan buku yang ada di rak. Sedikit penasaran sebenarnya apa yang sedang dilakukan Sunoo dan Ni-ki di jam istirahat seperti ini.

Setiap kali, Sunghoon mengajak Sunoo istirahat bersama selalu saja banyak alasan penolakan.

Mulai dari mau kerjain tugas bareng sampai balikin buku ke perpustakaan harus bareng Ni-ki kayak sekarang.

Padahal kan sama Sunghoon juga bisa aja. Kenapa harus bawa-bawa Ni-ki terus? Sunghoon jadi overthinking.

Apalagi keinget mimpi kemarin, bawaannya Sunghoon harus banyak istighfar karena banyak setan yang mendorong pikiran dan nafsunya ke arah itu.

Masih banyak teka-teki di pikiran Sunghoon, melihat tingkah laku Sunoo akhir-akhir ini membuatnya sedikit terpikir lagi,

Sebenarnya Sunoo membuka hatinya pada siapa?

Sunghoon atau Ni-ki.

Jelas Sunghoon kesel banget sama Ni-ki, waktu kemarin-kemarin bilangnya udah nggak akan kejar-kejar Sunoo lagi, tapi baru dikasih umpan lagi langsung lupa, makan omongannya sendiri.

Sepuluh menit sudah berlalu, tapi Sunghoon dengan titik atensinya itu tak pernah lelah menunggu.

Dari tadi Sunghoon tungguin Ni-ki supaya pergi dulu, rencana mau ajak ngobrol Sunoo ngajakin jalan malam ini.

Sebagai langkah awal, apa salahnya di coba? Siapa tau dari coba-coba ujung-ujungnya jadi terpesona.

Benar saja tak lama, Sunghoon melihat Ni-ki pergi meninggalkan Sunoo seorang diri, sepertinya kalau dilihat Ni-ki akan pergi ke toilet.

Sunghoon kemudian segera menghampiri Sunoo yang sepertinya sangat fokus dengan bacaan pada buku yang di baca.

"Buntelan- maksudnya ehm Sunoo.. malam ini gu- ehm aku mau ajak kamu jalan, mau nggak?"

Sunoo tersentak kaget begitu tiba-tiba melihat Sunghoon berdiri di hadapannya, menatapnya antusias.

Sunoo menggaruk tengkuknya yang tak gatal, menatap bingung untuk apa Sunghoon tiba-tiba mengajaknya keluar malam-malam. Ditambah, kemarin yang tiba-tiba saja Sunghoon pulang tanpa sepatah kata apapun setelah melihat
Ni-ki ada di rumahnya.

"Kenapa? Tumben."

"Nggak apa-apa sih, supaya kamu nggak jenuh aja di rumahnya, makanya ajak jalan."

Tunggu,

Tiba-tiba Sunoo menyadari ada sesuatu yang berbeda pada Sunghoon, tadi.. Sunghoon memanggilnya apa?

Sunghoon kembali mengucapkan ulang ajakannya itu, ditambah sebuah pertanyaan yang akhir-akhir ini mengganggunya, dalam tanda kutip soal keberadaan Ni-ki yang berada di rumah Sunoo saat itu.

"Mau ajak jalan anaknya Papah Namjoon, sekalian ehm.. itu.. apa.. duh..eum..kamu..kemarin..itu..anu.. sama.. si.. anu.. kalian..."

Sunghoon merasakan tiba-tiba suhu badannya menurun drastis, merasakan tubuhnya mendadak sangat gugup.

Aduh, padahal niat udah besar, tekad udah kuat, bubu-nya juga udah terlatih.
Ya kali ceritanya hadapin Sunoo, dia nyalinya jadi kecil gini, bukan style-nya.

Sunoo ingin sekali tertawa terbahak-bahak saat ini, tapi ia sedang mengikuti rencana awal yang telah dirancangnya bersama Hyung-nya dan Ni-ki.

Ditambah, uhm jadi ceritanya sekarang aku-kamu, ya?

Buru-buru ia menutupi ekspresinya itu untuk kembali berwajah datar dan cuek.

Tied up; [Sungsun] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang