33 | kangen

4.1K 538 11
                                    

;

Sunghoon mendengus sebal, dengan matanya yang setengah terpejam itu ia meraih ponselnya yang terus berdering. Alarmnya itu sudah berdering untuk kelima kalinya dan baru saat ini Sunghoon memaksakan untuk membuka matanya.

Salahkan saja dirinya yang hampir tiap hari disibukkan oleh berbagai pekerjaan kantor, mulai dari pertemuan bersama klien dan membahas perkembangan perusahaannya.

Karena singkatnya, Sunghoon lah pemilik si perusahaan besar yang berada Amerika ini.

Benar saja, tak lama ponselnya kembali berdering. Sebuah nama terpampang jelas, nama yang benar-benar ia tidak ingin lihat.

Sekertaris menyebalkannya, Jake.

"Sunghoon? Astaga! Baru bangun?"

"Hm." Balas Sunghoon malas. Ia sudah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Pasti ia akan dimaki habis-habisan

"Lihat jam berapa sekarang?! Baru bangun? Udah Lo nggak usah pulang tuh ketemu Sunoo."

"Ish berisik banget Lo. Ini juga gua mau otw."

"Lo nggak berubah ya selama enam tahun ini? Mau sampai kapan biarin Sunoo nunggu? Lo nggak mikirin perasaannya ya?"

Sunghoon menghela napas panjang, "Minggu depan gua mau pulang."

"Pulang? Enak banget ya ngomongnya? Jadwal Lo numpuk hari ini kita mau pergi ke-."

Pip.

Sunghoon mematikan ponselnya sepihak. Lelah mendengar penuturan Jake yang tiada habisnya.

Entah sebuah keberuntungan atau kesialan, sejak Sunghoon pertama kali menginjakkan kakinya disini ia bertemu dengan Jake.

Benar-benar tidak masuk akal. Seharusnya Jake itu ada di Australia tapi ternyata kenyataannya setelah ia kembali ke Australia, Jake memutuskan untuk pindah ke Amerika.

Karena menurutnya, di Australia dirinya masih terus saja terbayang dengan jeratan bayang Yerin, sepupunya itu. Ia berusaha memilih suasana baru dengan pindah tinggal di Amerika.

Sunghoon, ia sangat merindukan si manisnya. Jujur berjuang dalam hubungan jarak jauh itu tidak semudah yang didengar.

Hampir beberapa kali, kisah percintaannya akan berakhir kandas jika Sunghoon tidak sekali saja menghubungi Sunoo entah itu karena dirinya lupa, sibuk ataupun sakit.

Sunghoon merenggut sebal ketika mendengar ponselnya kembali berdering.

"Sialan berisik tau!" Ujar Sunghoon pada orang yang ia hubungi diseberang sana.

"Sunghoon, kamu kok bentak aku?"

"Hah.." Sunghoon terkejut ketika mendengar siapa yang kini membalasnya

"Ini Sunoo tau!"

"Astaga Noo, maaf aku kira yang telpon itu Jake."

"Hum, Jake marahin kamu lagi hari ini?" Tanya Sunoo.

"Biasalah, dia hampir sebelas dua belas sama kamu."

"..."

"Hei, iya iya maaf. Maksudku bukan ngatain kamu jelek kayak Jake. Tapi kamu tuh bawel."

"Bawel gini emang kamu nggak suka ya?"Cicit Sunoo.

"Suka sayangku. Masa aku nggak suka kamu yang bawelnya gemesin."

Sunoo terkikik malu. Menatap layar ponselnya. Berbicara pada Sunghoon adalah salah satu hal kesukaannya.

Setiap hari jika ada waktu luang, Sunoo selalu menceritakan keluh kesahnya pada Sunghoon dan juga Sunghoon dengan senang mendengarnya.

Tied up; [Sungsun] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang