Tied up; [Sungsun]

O8 | si bungsu

;

B

el pulang sudah berbunyi dari lima menit yang lalu, tapi Sunoo dan Jake kini keduanya masih berada di kelas dengan menggenggam alat kebersihan.

Bertepatan hari ini adalah jadwalnya Sunoo piket kelas. Dan karena Jake masih baru dan belum punya jadwal, akhirnya hanya ikut-ikutan Sunoo piket.

Satu lagi, jadwal piket Sunoo itu sama harinya dengan Sunghoon. Maka dari itu Sunoo sangat bersemangat jika sudah piket kelas.

Tapi untuk hari ini, Sunoo sedikit merasa bete. Masalahnya karena Sunoo yang udah ditinggal pulang duluan sama Ni-ki.

Ni-ki, Jay, sama Jungwon dapet jadwal piketnya beda dari Sunoo. Beda satu hari. Sunoo hari Seninnya, kalau yang lain hari Selasa.

Bener sih ceritanya lagi marahan , cuman bete aja gitu. Setidaknya harusnya ni-ki bilang sama Sunoo mau pulang duluan,tapi ini nggak.

"Noo, barusan aku nemu memo di tempel di samping meja kamu, nih!"

Taki yang juga dapet jadwal piket bareng Sunoo, teriak manggil Sunoo yang lagi ngelapin kaca-kaca jendela luar kelas.

Sunoo ngernyitin dahinya bingung waktu denger ada memo kecil yang nempel di samping bangkunya, pasti ada orang yang mau jail sama dia.

Sunoo samperin Taki yang lagi nyapu deket area bangkunya. Sunoo tersenyum manis begitu melihat memo berwarna merah muda itu.

Sudah jelas tau siapa pemilik memo berwarna merah muda itu. Memo yang pernah ia berikan pada sahabatnya itu.

Tak terasa setetes air mata keluar dari mata indah Sunoo. Segelintir perasaan sesak muncul di hatinya. Ia merasa bersalah pada sahabatnya itu.

Harusnya ia tidak perlu semarah itu pada ni-ki, walaupun Ni-ki sangat menyebalkan tapi ia sadar bagaimana perasaan sayangnya sebagai seorang sahabat.

Jake yang dari tadi cuman mondar mandir liatin orang piket, kaget liat muka Sunoo yang udah merah kayak nahan nangis gitu. Nyoba nyamperin ada apa.

"Sunoo, kamu kenapa hei?"

Sunoo cuman geleng-geleng, pergi ninggalin Jake ke toilet. Mau cuci muka, malu mau nangis di kelas. Ada Sunghoon soalnya.

Padahal Sunghoon sendiri masih sibuk dengan acara menyiram tanamannya.

Jake hanya menghela napas, mengangkat bahunya tak peduli.

Sudah tahu dengan jelas tujuannya ada disini. Jake hanya perlu berpura-pura perhatian pada Sunoo.

Jake melangkah kakinya keluar kelas, mendekati seseorang yang sedari tadi ia ingin ajak bicara.

Beruntung si Kim Sunoo itu sudah pergi untuk sementara.