12 | drama

5.6K 929 149
                                    

;

Sunoo meremat lengan Jake kuat dari belakang, setiap ia melangkahkan kakinya detak jantungnya terus berdetak berkali-kali lebih kencang.

Cahaya dari senter menjadi alat penerangan yang mereka gunakan untuk memasuki hutan.

Dirinya tak pernah membayangkan akan berakhir ketakutan dan banjir keringat di pelipis seperti saat ini, yang ada di pikiran Sunoo hanyalah akan bermesraan dengan Sunghoon saja.

"J-jake sebentar tali sepatu aku lepas."

Sunoo memberhentikan langkahnya,  berlutut untuk memperbaiki tali sepatunya yang mendadak terlepas.

Jake yang sedari tadi hanya berfokus pada dirinya sendiri, melangkah pergi dengan cepat meninggalkan Sunoo dengan peta ditangannya.

Ini adalah kesempatan yang bagus untuk Jake mencelakakan Sunoo, tak bahaya. Hanya akan meninggalkannya sendiri saja.

Sunoo terkejut bukan main begitu melihat Jake sudah jauh pergi lebih dahulu. Hutan yang gelap membuat Sunoo tak bisa berpikir dengan jernih mengingat ia memiliki sebuah fobia akan tempat gelap.

Sebenarnya semenjak kejadian dirinya terjebak di gudang dengan Sunghoon, ia mulai sudah terbiasa dengan lingkungan gelap, namun yang jadi masalah ada ketika dirinya merasa tertekan mendadak semua ketakutannya kembali bermunculan.

Sunoo merogoh sakunya, mengeluarkan benda pipih dari sana dan menekan beberapa tombol nomor pada layar. Mencoba menghubungi Jake, namun karena sinyal yang tidak memadai panggilan itu tidak dapat terhubung sama sekali.

Ia mencoba menenangkan dirinya, namun Sunoo sudah kepalang bingung dan takut dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Mendudukkan dirinya di sebelah batang pohon besar, jika saja ia memiliki peta-nya maka ia tidak akan pasrah seperti ini.

"Bunda, mau pulang hiks..Papah jemput.."

Tangis lirih keluar dari bibir manis Sunoo, jika saja ia tidak memaksakan dirinya untuk ikut-ikutan pasti ia tidak akan berakhir tersesat sendirian.

Terpikir nasihat Heeseung, jika terjadi sesuatu coba untuk gunakan cahaya senter lalu mengarahkannya ke atas, yang akan menjadi sinyal sebagai permintaan pertolongan.

Satu harapan Sunoo saat ini.

Siapapun tolong bantu dirinya.


***



Ni-ki mendumel tidak ada habisnya dari awal pengocokan nomor hingga saat ini bersama Sunghoon sebagai pasangan kelompoknya.

Dengan tangan kirinya yang memegang peta serta tangan kanannya ia gunakan untuk memegang senter, Ni-ki memimpin jalan, ah bukan lebih tepatnya berjalan lebih dahulu meninggalkan Sunghoon sendiri.

"Dasar Sunghoon lelet, jalan aja nggak bisa cepet! Tapi bisa-bisanya doi gua suka sama lo."

Ni-ki terus berjalan hingga ia dapat melihat sebuah celah jalan keluar, ah rupanya itu tempat keluarnya.

Dengan senyum sombongnya ni-ki datang seorang diri dan mengejutkan beberapa kakak kelas yang sepertinya sedang menunggu para peserta dan memeriksa namanya.

Tied up; [Sungsun] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang