;
Hari ini tampaknya matahari tidak bersinar terlalu terang seperti biasanya, membuat penghuni di bawahnya merasa tak bersemangat.
Padahal hari ini seharusnya hari yang menggembirakan karena adanya acara peringatan hari jadi sekolahnya.
Hari ini semua jadwal pembelanjaan diliburkan digantikan dengan persembahan beberapa karya seni oleh setiap kelas yang akan ikut berpartisipasi memeriahkan acara.
Selagi menunggu acara yang akan segera dimulai pukul delapan pagi, para siswa saling membantu mempersiapkan acara, mulai dari pengecekan tata panggung, tata cahaya, dan lainnya.
Ni-ki dengan sigap membantu kakak kelasnya untuk mengecek kembali persiapan speaker, mic, dan beberapa sistem sound lainnya yang akan digunakan.
Sedang Jay dan Jungwon sibuk memperbaiki dekorasi acara agar terlihat lebih indah nantinya. Biasa pilih ngebantuinnya dibagian pojok, biar bisa iseng ngedusel dikit.
Sunoo menatap bingung pada sekelilingnya, hampir semua orang sibuk dengan tugasnya masing-masing.
Hanya dirinya saja yang duduk termenung. Sebenarnya, hari ini Sunoo sedang sedikit tidak enak badan. Suaranya sedikit serak dengan mata yang sedikit bengkak.
Seharian kemarin dirinya menghabiskan waktu dengan menangis. Mengurung diri di kamar, hingga hampir membuat seisi rumah khawatir.
Hatinya berdenyut nyeri mengingat pertengkaran hebat yang kemarin terjadi dengannya dan Sunghoon. Andai saja ia tidak pernah mempunyai sikap keras kepalanya, mungkin mempercayai Sunghoon setidaknya ia bisa.
Namun hatinya belumlah siap jika harus mempercayai Sunghoon saat ini. Terlalu banyak hal yang Sunoo tidak ketahui tentang Sunghoon, tentang masa lalunya ataupun tentang dirinya saat ini.
Padahal Sunoo hanya ingin lebih dekat lagi dengan Sunghoon, tetapi setiap ia melangkah maju. Tembok tinggi tiba-tiba tumbuh diantaranya dan Sunghoon, seperti membatasi.
Dan Sunoo baru menyadari hal itu, bahwa Sunghoon tidak pernah terbuka terhadap dirinya.
Tidak pernah sekalipun.
***
Jake mengamati Sunoo yang sedari tadi hanya duduk diam, menghampirinya dan mengajaknya untuk membantu mengambil beberapa barang di gudang.
"Noo, ngapain sendiri disini. Ayo temenin bantu bawain kardus dari gudang."
Sunoo menatap sayu Jake, ah iya kira yang menghampirinya adalah Sunghoon.
Menggelengkan kepalanya, kembali menyadarkan diri untuk fokus.Sunoo mengangguk, bangkit dari tempat duduknya mengikuti Jake berjalan dari belakang. Matanya sibuk mengamati bahu Jake yang lumayan lebar.
Teringat Sunghoon yang juga mempunyai bahu lebar. Bahkan hari ini Sunoo sama sekali belum melihat keberadaan Sunghoon.
"Noo, kamu kumpulin kardusnya dulu ya? Aku kebelet nih pengen ke toilet."
Sunoo menatap Jake yang sepertinya terburu-buru akan segera keluar dari gudang meninggalkannya.
"Jangan lama ya?"
Jake mengusak pelan rambut Sunoo, mengangguk kemudian beranjak keluar pergi dari gudang.
Berpura-pura berjalan ke arah toilet namun berhenti sebentar lalu berbelok ke arah ruang keamanan.
Menyelinap masuk tanpa sepengetahuan siapapun untuk mengambil kunci gudang yang tergantung di dindingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tied up; [Sungsun]
Fanfiction[END] Kim Sunoo si pria manis, tiba-tiba saja tertarik dengan teman sekelasnya sendiri, seseorang yang tidak tersentuh, si pangeran es, Sunghoon. [ ✎ ꜱᴜɴɢꜱᴜɴ ; ʙxʙ ; ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀᴇᴅ ¦ 18 + ] ** ➳Started: 25 December 2020 ➳Ended: 06 March 2021 ** © fnsvr ...