15 | keras kepala

5.5K 806 134
                                    

;

Ni-ki menatap resah pada Sunoo yang sedari tadi hanya diam sibuk dengan lamunannya itu.

Bahkan pesanan makannya itu tidak kunjung ia makan, hanya memutar-mutar sendok tidak jelas.

Suasana kantin yang lumayan ramai memenuhi meja kantin yang di tempati oleh keenamnya.

Keenamnya, iya.

Sunoo yang awalnya hanya akan pergi ke kantin dengan Jake, tidak jadi karena Sunghoon yang terus mengikuti keduanya.

Katanya, masih nggak tenang kalau harus ninggalin Sunoo sama Jake berdua.

Terus ni-ki yang juga ikut-ikutan nggak mau jauh dari Sunoo yang udah pasti nggak luput diikuti sama pasangan yang lagi dalam masa kasmarannya, Jay dan Jungwon.

Sedang yang lain sedang hahahihi Sunoo yang biasanya paling ceria mendadak paling bisu dan diam.

Agak canggung sebenernya, cuman mau gimana. Sunghoon juga jadi ikut bingung liat keadaan Sunoo yang hampir seharian nggak fokus sama sekali.

"Besok kita persiapan event hari jadi sekolah?"

Jungwon membuka pembicaraan dengan sesekali mulutnya sibuk meminum susu pisangnya.

"Males ah, mau bobo di rumah kamu."

Jay manyunin bibirnya, iseng senderan di bahu lebarnya Jungwon, ngedusel minta perhatian.

Udah jadi keseharian Jay buat berkunjung datang ke rumah Jungwon buat tidur doang.

Katanya suka gabut di rumah, jadi mainnya ke rumah doi yang jarak rumahnya nggak ada satu meter.

"Kata mamah, kalau ada Jay datang ke rumah suruh usir."

Jay membulatkan matanya tak percaya. Asli, mamah Jungwon kalau sama Jay suka rada sensi, ada dendam mungkin.

"Kok mamah kamu gitu sama aku, Padahal kalau sama Abang mamah kamu baik, pilih kasih."

"Abang kamu orangnya baik, sopan santunnya juga suka dipake, mungkin mamah jadi suka."

"Emang akunya enggak?"

"Mamah liatnya kamu datang ke rumah cuman buat tidur-tiduran nggak jelas."

"Padahal enggak, aku udah usaha dapetin hati mamah kamu."

"Mana ada." Ejek Jungwon tak percaya.

"Dulu, waktu aku tawarin mau beliin Sate Padang, mamah kamu bilang nggak mau, tapi tau-taunya SMS lagi bilang, nggak mau nolak. Padahal aku udah dijalan mau pulang."

Jungwon cekikikan liat Jay yang udah pasrah supaya bisa dapat perhatian Mamahnya. Puk-pukin rambut Jay yang lagi galau.

Mungkin mamah Jungwon ngambek gara-gara waktu itu nggak jadi dibeliin sate padangnya, jadi kebawa-bawa sampai sekarang.

Salah sendiri, udah mau sampai rumah. Mana rumah merekanya sebelahan, suara motor Jay yang baru datang cuman bawa satu bungkus sate padang pasti jadi ketauan.

"Banyak nyamuk ya?"

Ni-ki dengan nada isengnya, udah pengen muntah liat Jay sama Jungwon yang dari tadi nggak berhenti bucinin satu sama lain.

"Besok kita berarti harus ngapain aja?"

Jake ikut buka suara nimpalin pertanyaan perihal hari esok yang katanya akan di adakan acara tahunan sebagai peringatan hari jadi sekolahnya.

"Biasanya nanti kita ikut bantu-bantu aja. Kayak ngambilin barang-barang ke gudang gitu." Timpal Jungwon.

"Noo, hoi mau kemana?"

Tied up; [Sungsun] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang