21 | tujuan baru

6.2K 804 165
                                    

;


Sunghoon menatap dirinya di depan cermin kamarnya. Melihat penampilannya dari atas hingga ujung kakinya.

Siapapun tolong Sunghoon. Saat ini hatinya tidak bisa berhenti berdetak kencang, bahkan senyuman tak bisa lepas dari wajahnya.

Tiba-tiba disaat hari Minggu yang biasanya ia habiskan dengan waktunya untuk rebahan, Sunoo menghubunginya untuk mengajaknya bertemu.

Ehm.

Katanya sih, ada sesuatu yang mau di omongin sama Sunoo-nya. Jadi Sunghoon udah punya kesimpulan besar , kalau yang mau di omongin kali ini ada sangkut pautnya sama perasaan keduanya.

Mungkin sudah saatnya, mereka harus berbicara dari hati ke hati. Bukannya malah berdiam diri, menunggu ada orang yang merebut si doi.

Lagian apalagi yang harus disembunyikan, sudah jelas keduanya punya perasaan yang sama, cuman mungkin cara pengungkapannya yang berbeda.

Sunghoon ambil sisirnya, disisir lagi rambutnya dari ujung kepala bagian kanan ke kiri, biar kayak ada sensasi berwibawanya.

Iyalah, mau ketemu calon pacar nih.

"Gua ganteng banget, fix Sunoo suka."

Sunghoon simpan sisirnya balik, ke luar kamar turun buat ambil kunci mobil kesayangannya itu.

Sampai turun dari lantai 3 kamar Sunghoon berada, ia berpapasan dengan Ayahnya yang sepertinya baru saja pulang dari kantornya.

Tumben sekali, padahal baru jam tiga sore, tapi Ayahnya sudah pulang. Biasanya Ayahnya ini memang selalu pulang agak larut malam bahkan sampai pernah tidak pulang tanpa kabar.

Jelas sekali Bundanya mengamuk, menyeretnya pulang dengan paksa.

Kerja sih kerja, tapi ngapain aja sampai nggak bisa pulang ke rumah? Kan jadinya Bunda malah ngira yang enggak-enggak.

Tau-taunya ternyata Ayahnya lagi bikin rencana sama Papah Namjoon buat bikin surprise hari jadi pernikahannya.

Galak-galak juga Ayahnya ini, orangnya emang sweet. Bisa berubah jadi macan jinak kalau sudah berurusan dengan si pawang.

Jadi nggak usah di ragukan lagi gimana nantinya Sunghoon kalau sudah bertemu si pawangnya.

Posesif? Cemburuan? Jangan ditanya ngab.

"Ayah tumben udah pulang. Eh! Paman?"

Sunghoon sedikit terkejut begitu melihat ternyata ayahnya tidak pulang seorang diri. Ternyata Paman Namjoon datang mengunjungi rumahnya.

"Salam gih, sama Paman Namjoon."

Sunghoon angguk pelan, raih tangan Paman Namjoon, Salim.

"Hoon, kamu mau kemana? Rapih gitu bajunya kayak mau ketemu pacarnya."

"Hehe, nggak kok. Belum resmi soalnya.."

"Cie, kalau boleh tau siapa tuh?"

Sunghoon garuk kepalanya yang tak gatal itu, bingung mau jawab bagaimana.

"Ada deh pokoknya, sekarang masih rahasia dulu ya paman hehe, nanti kalo udah dapet lampu ijo baru kasih kabar."

Ayahnya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya, rupanya putra tunggalnya sudah mulai bisa membuka hatinya yang dingin itu.

"Sunghoon, Ayah minta kamu jangan sampai melakukan hal-hal yang di luar batas ya? Ingat jangan sampai kamu mencelakakan anak orang lain lagi. Tanggung jawabnya besar."

Tied up; [Sungsun] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang