Chapter 13 : Tiga Dimensi Kehidupan

1.4K 197 95
                                    

Boboiboy milik Monsta hanya meminjam karakternya saja.

Alur cerita murni dari author

Rate : T 15+

Genre : action, superhero family sibling friend sad angst.

Warning : typo, bahasa campur Indo Melayu, kesalahan tanda baca, hanya karangan Semata.

==


"Kau dengar sesuatu?" tanya sang manik ruby.

"Aku tak tahu sejak 5 menit terakhir jiwa dan pikiranku tertidur," balas seseorang yang duduk di depannya.

"Aku serius," balas Halilintar.

"Memangnya kau pernah bercanda," balas Ice malas.

"Berbaliklah sebelum aku membantingmu keluar kelas," ancam Halilintar.

Ice Menghela nafas dan membalikan kursinya malas, bukan masalah takut dibanting dia hanya takut dihukum membersihkan toilet karena membuat keributan yang artinya mengurangi jatah tidurnya di rumah.

"Apa?" tanya Ice menuntut.

"Suara ledakan."

"Terus?"

"Kau mendengarnya dan kau pikir itu suara ledakan biasa, hanya suara pabrik meledak atau kecelakaan," tebak Halilintar dibalas anggukan Ice.

"Entah kenapa aku merasa kalau itu suara ledakan misil dari pertarungan seseorang," balas Halilintar memandang ke arah bukit.

"Kak Hali indiwar?"

"Indiwar, maksudnya? "

"Indigo bisa melihat makluk lain indiwar bisa melihat pertarungan," balas Ice asal.

"Ngaco, sudahlah pulangnya kita periksa dulu tempat itu," balas Halilintar.

Ice yang tidak ingin berdebat banyak dengan sang sulung hanya mengangguk dan kembali ke tempatnya.

Tapi dia malas untuk mendaki gunung walau kecil lebih nyaman mendaki gunung dalam mimpi, kalau dalam mimpi gunung Himalaya juga tidak apa apa ia daki.

Mungkin nanti Ice akan meminta Taufan untuk menggantikannya naik gunung dan menyelidiki apa indiwar Halilintar tepat.

===

"KAK TAUFAN!"

Taufan tersentak kaget ketika mendengar suara teriakan membahana dari depan rumahnya.

Saat ini dia sedang memasukan buku bukunya ke tas yang sudah di keringkan dengan kuasa anginya, walau sayang ada beberapa tinta yang luntur karena air.

Tak mau menunggu lama Taufan segera merapihkan bukunya dan bergegas keluar dari kamar dan turun ke lantai bawah.

Baiklah kini semua saudaranya menatapnya kesal padanya, ya Taufan bisa memaklumi.

"Kak Taufan, kakak bolos sekolah ya?" tanya Blaze kesal.

"So-soal itu aku..."

"Gak ngasih tahu, bahkan gak ngajak ngajak lagi," ucap Blaze lagi.

"Ternyata kau ingin ikut bolos," balas Ice.

"Bolos itu apa?" tanya Thorn.

"Sudah biar aku saja yang bicara yang lain ganti baju sana," balas Gempa sebelum terjadi keributan.

🌪Garis Tanpa Batas🌪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang