Chapter 3 : Sebuah Makna

1.7K 218 76
                                    

Boboiboy milik Monsta hanya meminjam karakternya saja.

Alur cerita murni dari author

Rate : T 13+

Genre : action, superhero family sibling friend sad angst.

Warning : typo, bahasa campur Indo Melayu, kesalahan tanda baca, hanya karangan Semata.

==

Apa kalian tahu hal apa yang membuat seseorang merasa di php in oh bukan seseorang tapi 450 orang di php in sekaligus.

Yah...

Pidato kepala sekolah yang katanya tidak akan banyak basa basi namun menghabiskan waktu 2 jam lamanya dalam berpidato.

Gimana kalau di tambah basa basi mungkin semua siswa akan latihan simulasi bagaimana rasanya di keringkan seperti ikan asin.

"Kita punya salah apa sih sampai di giniin!" batin Blaze kesal.

"Kulit putihku ahh! Masa aku harus pake Skincare," geram Solar.

"Tahan Fan jangan gunain kuasa topan buat lempar kepala sekolah gak baik jadi siswa durhaka ntar ga di lulusin lagi," batin Taufan mencoba sabar.

Mungkin 3 orang itu sudah menjadi perwakilan betapa lamanya sang kepala sekolah berpidato.

Untuk Thorn yang bertugas sebagai dirigen dia sedang mendapat keberuntungan karena tempatnya di lindungi pohon yang cukup rimbun.

Apa jangan jangan Thorn memakai kuasanya agar pohon itu semakin rimbun? Curang!

Halilintar dan Gempa sebagai siswa yang baik hanya diam saja walau wajah Halilintar terkesan ingin membanting seseorang.

Dan Ice dia yang paling licik diantara semuanya, dia berpura pura pingsan agar bisa masuk uks.

Sebenarnya mereka juga ingin melakukan itu tapi apa mereka sanggup tidak tertawa saat pura pura pingsan.

"Tidak ingin berlama lama bapak ingin menyampaikan pengumuman perlombaan yang akan di laksanakan beberapa bulan lagi, diantara lomba lomba itu ada lomba cerdas cermat, sains, turnamen untuk ekskul karate, skateboard,..."

"Itu yang di bilang tidak ingin berlama lama," batin Taufan merasa ternistan.

"Untuk info lebih lanjut silahkan kalian tanyakan pada koordinator ekskul masing-masing, baiklah bapa rasa kalian sudah kepanasan dan kita sudahi saja," ucap kepala sekolah yang menurut para siswa adalah kata kata lebih indah dari pada pernyataan cinta.

"Akhirnya!" batin mereka kompak.

"Oh iya bapak lupa ingin menyampaikan sesuatu..."

"HAH!" Inikah rasanya di php in.

"Tolong tenanglah para siswaku bapa cuma mau bilang jangan lupa jaga kebersihan kelas udah itu aja," jawab kepala sekolah tertawa pelan melihat reaksi para siswa menatapnya dengan wajah horror.

"Iya pak!" jawab semua siswa kompak sekali.

Kepala sekolah hanya bisa geleng geleng kepala melihat semua itu.

==

"Ya ampun kakiku kaya mau patah aja," keluh Gopal.

"Makanya diet biar kakimu gak kesusahan nahan beratmu itu," balas Taufan walau dirinya juga bernasib sama seperti Gopal.

"Dey mau diet pun gak ada guna nya yang penting itu sehat aku sering senam aerobik," balas Gopal tidak terima.

🌪Garis Tanpa Batas🌪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang