Chapter 25 : Selamat Tinggal

1.7K 221 64
                                    

Boboiboy milik Monsta hanya meminjam karakternya saja.

Alur cerita murni dari author

Rate : T 15+

Genre : action, superhero family sibling friend sad angst.

Warning : typo, bahasa campur Indo Melayu, kesalahan tanda baca, hanya karangan Semata.

==

Sunyi mendominasi ruangan itu sampai suara langkah kaki terdengar dan masuk ke dalam ruangan itu.

"Ujian hampir selesai tinggal besok saja, aku harap kita semua tidak mendapat masalah di ujian itu," ucap Gempa memasukan buku bukunya ke dalam tas.

"Tenang saja aku sudah belajar aku tidak akan mengecewakan kalian," balas Taufan cukup beruntung ujian ujian yang dia hadapi tidak semuanya sulit setidaknya dia yakin akan mendapat nilai pas kkm.

"Blaze sejak kemarin ribut membicarakan masalah liburan kita," keluh Halilintar.

"Dia sangat antusias kak Hali, tentu saja kita perlu sedikit istirahat sebelum kembali ke Tapops," balas Gempa.

"Ah soal itu ada yang ingin aku bicarakan," ucap Taufan membuat dua orang itu menoleh.

"Ya ada apa?" tanya Gempa duduk di kursi.

"Emm bagaimana ya emm, sebenarnya aku ingin—"

"Apa aku harus membicarakan semua ini," batinnya.

"Aku sebenarnya, kita punya masalah.. Anu mm." Taufan kesulitan merangkai kalimatnya.

"Ada apa sih?" tanya Gempa menatap Taufan bingung.

Taufan menatap Gempa, dia tahu wajah mereka semua sama tidak ada perbedaan apapun tapi bisakah dia membiarkan raut kekhawatiran terpencar di wajah mereka semua.

"Ah tidak jadi mm aku ingin mengatakan kalau aku sepertinya akan pergi," cicit Taufan.

"Mmm maksudnya pergi ke mana?" tanya Halilintar.

"Hanya pergi untuk urusan camp klub sketboard," jawab Taufan akhirnya.

"Hah saat liburan sekolah?" tanya Gempa heran.

"I-iya ini camp wajib aku harus pergi, jadi aku ingin minta izin," cicit Taufan.

Cukup hening setelah Taufan berkata seperti itu...

"Bagaimana ya, aku sebenarnya tidak bisa melarang karena ini masalah klub, tapi aku juga sedikit keberatan karena itu artinya rencana liburan kita harus batal," ucap Gempa dengan wajah bingung.

"Hei kalian bisa pergi tanpa aku kan?" tawar Taufan sedikit tidak enak.

"Mana mungkin, Blaze pasti juga akan membatalkan rencananya jika kau tidak ikut, memangnya berapa lama acara camp itu?" tanya Gempa.

"Aku tidak tahu pasti, belum ada informasi lagi," cicit Taufan.

"Baiklah kak Taufan boleh pergi, tapi aku khawatir di sana pola makan kak Taufan tidak benar, di sini saja begitu," balas Gempa.

Taufan tersenyum, Gempa benar benar memikirkan kesehatannya, tapi Taufan tahu bertahan di sini hanya akan membuat dia semakin lemah.

"Aku janji akan menjaga diri," balas Taufan.

Pada akhirnya baik Gempa dan Halilintar memberi izin, walau mereka sedikit keberatan.

"Aku sudah ngantuk aku mau tidur," ucap Gempa mematikan lampu dan menyalakan lampu yang lebih redup karena Halilintar takut gelap.

🌪Garis Tanpa Batas🌪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang