Chapter 7 : Petaka

1.3K 203 38
                                    

Boboiboy milik Monsta hanya meminjam karakternya saja.

Alur cerita murni dari author

Rate : T 13+

Genre : action, superhero family sibling friend sad angst.

Warning : typo, bahasa campur Indo Melayu, kesalahan tanda baca, hanya karangan Semata.

==


"Setelah pertandingan Solar, mereka berenam izin untuk pulang duluan katanya ada urusan mendadak tapi mereka bilang kalau Taufan tak apa di sini saja," ucap sang guru.

"Mereka meninggalkan aku," batin Taufan.

"O-oh gitu ya pak terima kasih informasinya," balas Taufan berlalu pergi.

"Jangan lupa 2 jam lagi bus kita akan berangkat," ucap sang guru.

.

.

.

Taufan menyandarkan diri di salah satu kursi bus sendirian tentu saja karena bus baru berangkat 1 jam lagi.

"Memangnya ada urusan penting apa sampai mereka tidak sempat mengabariku," ucapnya pelan.

Dia melirik piala kemenangan di sebelahnya begitu indah karena merupakan hasil jerih payahnya tapi kenapa dia tidak bisa tersenyum.

"Hanya karena mereka tidak menonton aku jadi sedih begini," batinnya.

Taufan pov

Ini terdengar lebay sekali tapi sungguh rasanya sedikit sesak saja, kenapa saat yang lain bertanding semua berusaha melihatnya tapi saat tiba giliranku tidak ada satupun yang melihatku.

Dalam satu waktu aku merasa kesal, marah, sedih pada mereka, kenapa tidak mengabariku setidaknya aku bisa memahami jika mereka menjelaskan sebelum pergi.

Apa menurut mereka bagianku tidak berarti apa apa?

Entah kenapa air mata ini sudah jatuh di tanganku, kenapa aku menangis karena hal sederhana seperti ini.

Nyatanya apa yang dikatakan Solar benar.

Aku bisa bahagia hanya dengan cara sederhana yaitu semua saudaraku melihat penampilanku.

Aku tidak peduli juara atau tidak yang aku inginkan hanyalah sebuah hal sederhana.

Tenang Taufan setelah kembali ke rumah kau akan meminta penjelasan dari mereka aku yakin hal itu sangat penting jadi mereka buru buru pulang, aku akan memarahi mereka pokoknya.

Taufan pov end

"Taufan kau kenapa?" Reza tiba tiba sudah duduk di sebelah Taufan.

"A-aku tidak apa apa hanya sedikit lelah," jawab Taufan memasang tudung hoodie birunya.

"Apa kau sakit kita bisa minta obat dulu?"

"Aku baik baik saja biarkan seperti ini," balas Taufan lesu.

"Kalau kau merasa sakit katakan padaku ya." Taufan hanya menggangguk dan mengalihkan pandangannya ke arah jendela bus yang bersiap untuk pergi.

==

Kapal angkasa itu terus melaju dengan kecepatan tinggi mereka yang ada di dalam kapal memasang raut wajah cemas sekali.

"Bagaimana bisa?" panik Solar.

🌪Garis Tanpa Batas🌪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang