Chapter 35 : Terima Kasih Dan Maaf

1.6K 230 128
                                    

Boboiboy milik Monsta hanya meminjam karakternya saja.

Alur cerita murni dari author

Rate : T 15+

Genre : action, superhero family sibling friend sad angst.

Warning : typo, bahasa campur Indo Melayu, kesalahan tanda baca, hanya karangan Semata.

==

Degup jantung yang mulai berpacu tidak normal, pandangan yang terus berkunang kunang, dan darah yang terus keluar bersama batuk yang terus menerus mulai menggangu sang pemilik tubuh.

Bahkan sesuatu mulai terjadi, warna ungu terlihat di permukaan kulit yang perlahan mulai menyebar tanpa disadari.

"Kau terus menemaniku kupu kupu? Kau masih saja ada disini?" tanya Taufan melihat kupu kupu itu tak kunjung berpindah tempat.

"Racun ditubuhku mulai menyebar dan aku mulai merasa kinerja tubuhku mulai bermasalah, sakit juga ternyata ya," gumam Taufan.

"Aku mau meminta maaf pada semuanya," isak Taufan pelan.

Air matanya di usap perlahan Taufan mencoba berdiri, dia ingin berusaha setidaknya harus mencari bantuan.

Namun baru dua langkah berjalan kakinya tak kuat untuk berjalan, tubuh itu ambruk ke tanah, menyisakan rasa kesal dihati remaja itu.

"Apa ini memang seharusnya terjadi, apa ini hukuman atas kesalahanku yang terus berbohong, apa aku tidak berhak untuk meminta maaf?" lirihnya diantara nafas yang memburu.

"Aku salah maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku," gumamnya bagai kaset yang berputar ulang.

Suara kicauan burung terdengar, langit mulai kehilangan warnanya pertanda akan segera malam, Taufan mencoba terlentang namun kali ini tenaganya tak lagi mau bekerja sama.

Hening menemaninya diantara rasa sakit yang terus menyebar.

"Kemenangan pastiku gengam." Suara lirih bergumam pelan.

"Menuju ke bintang, aku sang pejuang~"

"Dan kau kan pastiku tentang..."

"Hingga akhir waktu..."

"Kita bersatu."

Rasanya lagu yang pernah dia dengar itu sangat sesuai untuknya, air mata mengalir dengan cepat, sang manik sapphire terisak dengan keras.

Akhirnya ada hari dimana dia bisa menangis sekerasnya, menumpahkan segala kelelahannya, segala beban yang terus dia jalani, segala topeng yang dia pakai untuk menenangkan semua orang dia lepas, biarkan kali ini dirinya menangis dengan puas dia lelah untuk terus berkata semuanya akan baik baik saja.

Karena seperti yang kakaknya katakan semuanya tidak baik baik saja.

"Maafkan aku kak Hali, Gempa, Blaze, Ice, Thorn, Solar, Ochobot, tok Aba, maafkan Taufan," isaknya keras.

"Maafkan aku, aku salah, semuanya salah Taufan," lirihnya mulai kehabisan tenaga untuk berkata kata.

Degup jantungnya kembali berpacu dengan cepat, tubuhnya terasa dingin sekali, Taufan jadi mengingat Blaze, jika dirinya dulu kedinginan pasti Blaze akan membiarkan dirinya menjadi penghangat baginya, ah tidak lebih dari itu sebuah pelukan yang lebih hangat.

Tangannya melihat ke arah jam kuasanya, tanganya berusaha menggapai sistem hologram disana mengetik sesuatu sekuat tenaganya hingga tiba di bagian kontak terus bergerak hingga tiba di bagian milik Halilintar.

🌪Garis Tanpa Batas🌪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang