Fushiguro merengut sebal sementara pemuda disampingnya tersenyum puas. Harusnya dari awal Fushiguro tidak ikut permainan bodoh itu. Salahkan Sukuna yang mengatainya payah sehingga mau tidak mau ia mengikuti permainan truth or dare yang dipelopori Kugisaki Nobara.
Flashback
"Yossha!! Ayo mulai permainannya!! Kugisaki dengan semangat memutar botol duluan. Pemainnya hanya terdiri dari 5 orang, yakni Kugisaki, Itadori, Sukuna, Junpei dan Fushiguro.
"Hah! Junpei duluan! Truth dariku! Siapa yang kau sukai di sekolah ini?!" Kugisaki memberi truth pada Junpei yang kini wajahnya memerah malu.
"I-itu Ma-Ma-Mahito senpai."
"..."
Semua orang terdiam. Apa tidak salah Junpei menyukai senior aneh bernama Mahito itu?
"Oke! Dare dariku! Kau harus tembak dia besok!" Giliran Itadori yang memberi dare, membuat wajah Junpei makin memerah.
"H-haruskah?"
Itadori mengangguk mantap. "Yosh!! Sekarang giliranku!"
Itadori seenaknya ambil bagian dan memutar botolnya. Kini botol itu terarah ke Fushiguro yang sedikit terkejut karena harus mendapat giliran secepat ini.
"Haha Fushiguro! Truth dariku, bagaimana asal usul namamu Megumi padahal kau adalah laki-laki?!"
"Hah?! Aku tidak mau mengatakannya!!"
"Hei kau tidak boleh begitu! Harus jawab!"
"Tidak mau!"
"Dasar payah. Percuma mengajak pengecut ini ikut bermain."
Perkataan dari Sukuna membuat telinga Fushiguro panas. "Baik akan aku jawab."
Semua orang memasang telinga mereka dengan baik.
"A-awalnya saat aku lahir, ayahku mengira aku anak pe-perempuan karena hanya melihat dari wajahku saja. Setelah tau jenis kelaminku ayahku malah tidak merubah namaku lagi."
"..."
"J-jangan ketawa!"
Tanpa bisa ditahan tawa teman-temannya lepas sehingga mengundang tatapan dari siswa lainnya. Bel masuk sebentar lagi akan berbunyi tentu beberapa dari mereka mulai memasuki kelas.
"Oke dare dariku. Pakai baju maid serta ekor dan telinga kucing. Secepatnya khusus di depanku saja kau perlihatkan penampilanmu itu."
"Hah?! Kau gila Sukuna!"
Kriiiinngggg
Jam masuk kelas akhirnya berbunyi. Kugisaki segera mengambil botol yang tadi ia pakai untuk bermain dan menaruhnya di kolong meja. Yang lain membubarkan diri begitupula Sukuna yang dengan santainya menepuk kepala Fushiguro.
"Sukuna!!"
"Megumi bisa kau duduk di tempatmu? atau mungkin kau mau salin 200 halaman buku sejarah karena melawan perintahku." Gojo sang guru sejarah berujar dengan santai ketika memasuki kelas. Fushiguro mau tidak mau menurut daripada ia harus membuat jarinya keriting menyalin buku dengan 200 halaman.
Flashback END
Sepulang sekolah Fushiguro menemui Sukuna dan menarik kerah seragam pemuda tersebut. "Apa-apaan tadi itu hah?! Darimana aku mendapatkan pakaian maid? Aku tidak mau menghabiskan uangku hanya untuk memenuhi dare darimu!"
Sukuna menyeringai kecil. "Aku punya dan sengaja menyiapkan ukuran yang pas untukmu. Jika kau mau dare ini cepat berakhir aku harap kau memakainya saat ini juga."
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret
Short StoryDidikan keras Toji pada Megumi mendatangkan penyesalan dari Toji di kemudian hari. Sukuna yang kerap kali menjadikan Megumi target bully juga menyesali perbuatannya. Itu hanya karena mereka melihat air mata Megumi untuk pertama kalinya