Regret Part 8

2.1K 291 33
                                    

"I-itu..."


"Jawab yang jelas Yuuji!"


Yuuji menggertakan giginya lalu menatap Sukuna. "Ya aku mencintainya sudah lama, aku terlalu takut untuk menyatakan perasaanku."


Sukuna bangkit kemudian mencengkram kaos bagian depan Yuuji. "Kenapa kau tidak pernah mengatakannya hah?! Saat aku tanya di ruang kesehatan kau juga hanya menjawab dia sahabatmu!"


"Tentu saja karena aku tidak mau ada yang tau! Aku bisa melihatnya tersenyum saja sudah cukup, aku takut ketika aku menyatakan perasaanku atau ada orang lain yang memberitahunya dia malah membenciku."


"Kau ini benar-benar ya, sekarang berarti kita saingan begitu?! Kau mau merebutnya dariku kan?!"


"Bukannya begitu! Kau sendiri selalu kasar padanya kan?! Aku hanya ingin melindunginya!"


"Tapi kau mencintainya!"



Brakk


"Kalian mau turun sekarang atau ibu tidak usah memasak saja selama sebulan dan kalian tidak diberi uang jajan?" ujar sang ibu dengan geram karena sudah hampir sepuluh menit dipanggil tapi anak-anaknya belum turun juga.


"Ki-kita turun sekarang bu!"


"Cepat!"


"Ha-haik!"


Darisini kita tau darimana sikap bar-bar Sukuna diturunkan, tentu saja dari sang ibu.



.


Jam mengajar telah usai dan Satoru lelah sekali. Bukan fisiknya yang lelah namun pikirannya. Pikirannya terbagi antara sekolah dan masalah pribadinya dengan sang kekasih.


Kemarin saat ia menelfon kekasihnya itu berada di club malam. Ada suara beberapa wanita juga dari seberang telfon yang menggoda kekasihnya sehingga pikiran Satoru sudah kemana-mana.


"Suguru sialan!" umpat Satoru yang kini terbaring di tempat tidurnya. Ah kalau saja Megumi masih disini pasti ia bisa mengalihkan perhatian Satoru dari kekasih brengseknya itu. Jika boleh Satoru ingin jatuh cinta dengan Megumi saja namun sayang rasa Satoru untuk Megumi hanya sebatas kakak dan adik. Orang yang benar-benar ia cintai malah suka sekali mempermainkan perasaannya.


Ceklek


"Untuk apa kau kesini sialan?!" Satoru menatap tajam orang yang baru saja memasuki kamarnya.


"Ayolah Satoru, kau itu ya..kemarin aku terpaksa pergi karena orang kantor yang mengajakku." Sosok pria berambut panjang diikat menghampiri Satoru yang tampak tidak senang dengan kedatangannya. "Jika kau diajak keluar pasti kau akan sulit menolaknya bukan?"


"Kau banyak alasan, sudah berapa kali kau melakukan ini dan aku selalu memaafkanmu." Satoru bergerak membelakangi Suguru. "Kau ingat bukan bekas lipstik yang ada di bajumu?"


"Jangan itu diungkit lagi! Aku sama sekali tidak sadar saat itu karena minum banyak!"


"Bagaimana aku tidak mengungkitnya?! Kau selalu mengulang hal yang sama! Apa kau pernah ada waktu untukku?! Jika bosan berhenti memaksakan diri! Kau boleh mengakhiri hubungan ini!" Satoru kembali menatap Suguru yang masih berada di posisi yang sama. "Aku sudah berusaha terlihat baik-baik saja tapi tidak selamanya aku bisa melakukannya!"


"Aku tidak mau mendengar kata-kata itu lagi Satoru."



"Aku lelah dengan hubungan ini. Bisa kau pergi darisini sekarang?"


RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang