Keseharian Satoru selain mengajar di sekolah kini ia juga merelakan waktunya untuk mengajari Megumi pelajaran sekolah di rumah. Suguru juga turut membantu jika ia masih mengingat pelajaran yang paling ia kuasai dulu di sekolah. Hubungan Satoru dan Toji sebenarnya bisa dibilang masih tidak baik namun demi Megumi mereka menekan ego masing-masing. Untunglah Suguru dan Naoya menjadi penengah sekaligus penghubung agar mereka tidak mengibarkan bendera permusuhan setiap saat.
Di satu sisi Toji memang salah tapi di sisi lain ia juga berhak berada disamping Megumi karena status Megumi yang merupakan putra kandungnya. Lagipula Toji juga sudah menyesali perbuatannya terhadap Megumi. Setiap manusia pernah berbuat salah bukan? terlebih ia kini ingin memperbaiki kesalahannya.
"Megumi aku bawakan catatan pelajaran tadi siang." ucap Yuuji ketika sudah sampai di kamar Megumi di rumah Satoru.
"Ah terima kasih Yuuji." balas Megumi.
Kehadiran Yuuji di rumah ini adalah hal yang biasa sekarang. Ia selalu menyempatkan diri untuk berkunjung entah itu sendiri ataupun bersama Nobara. Untuk hari ini Nobara tidak bisa ikut karena ada kegiatan club.
"Kau sudah bisa tidur dengan teratur sekarang bukan?" tanya Yuuji.
Megumi mengangguk. "Iya tidurku cukup."
"Itu bagus. Aku ingin kau segera sembuh Megumi."
"Yuuji..."
"Ah..iya?" Yuuji menatap Megumi yang kini menundukkan wajah. Hei ada apa dengan sahabatnya ini?
"Aku sudah tau semuanya, Getou-san menceritakannya padaku."
Yuuji cukup terkejut mendengarnya. Jika Megumi bisa memahami apa yang Suguru sampaikan bukankah berarti ia bisa segera sembuh?
"Jadi kau tau semuanya?"
Megumi mengangguk. "Maafkan aku. Bisa dibilang bukannya aku tidak mampu membedakan kenyataan dan khayalan yang aku ciptakan. Aku..aku lebih bahagia dengan khayalan itu karena itu...aku tidak bisa lepas..a-aku apa bisa sembuh jika aku sendiri tidak mau lepas dari hal itu?"
Yuuji mengerti maksud Megumi. Megumi mampu membedakan khayalan dan kenyataan namun ia lebih betah berada dalam khayalannya karena disana ia bahagia. Rasa betahnya itu yang membuat Megumi seolah tidak mampu membedakan kenyataan dan khayalan itu sendiri.
"Kau pasti sembuh, aku akan membuatmu bahagia agar kau lebih betah berada di dunia nyata Megumi. Aku janji akan membuatmu bahagia." Yuuji menarik Megumi kedalam pelukannya. "Kau terlalu berharga untukku dan aku tidak mungkin membiarkanmu seperti ini selamanya. Mulai sekarang kau adalah segalanya untukku Megumi."
Mata Megumi terbelalak mendengar ucapan Yuuji. Ia pun kini semakin menenggelamkan kepalanya pada dada pemuda Itadori tersebut. Ia juga balas memeluk Yuuji. "Yuuji..terima kasih."
Di balik pintu Satoru dan Toji mendengar percakapan mereka.
"Aku pulang." Suguru yang baru pulang kerja langsung saja tangannya ditarik oleh Satoru. Satoru membawa Suguru ke kamarnya.
"Ada apa Satoru?"
"Kenapa kau memberitahu Megumi tentang hal ini Suguru? Itu hanya akan membuat ia semakin terpuruk!" seru Satoru.
"Cepat atau lambat Megumi harus tau Satoru. Kita tidak bisa menyembunyikan ini selamanya dari Megumi. Jika kita biarkan Megumi akan semakin betah dengan dunianya dan akan benar-benar melupakan kenyataan yang sebenarnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret
Short StoryDidikan keras Toji pada Megumi mendatangkan penyesalan dari Toji di kemudian hari. Sukuna yang kerap kali menjadikan Megumi target bully juga menyesali perbuatannya. Itu hanya karena mereka melihat air mata Megumi untuk pertama kalinya