Dipecat karena kesalahan sendiri yang berakibat fatal mungkin ia masih bisa menerima tapi dipecat karena kesalahan orang lain tentu Toji tidak bisa menerimanya.
Kemarin saat pengiriman temannya bersikeras ingin sesekali mengemudikan truk yang selalu dikemudikan Toji. Toji awalnya menolak tapi karena temannya berisik ia pun mengiyakan. Ia tidak tau temannya ini akan ugal-ugalan saat mengendarai kendaraan, alhasil mereka mengalami kecelakaan. Bagian depan truk aman-aman saja, bahkan Toji dan temannya itu hanya mengalami luka lecet namun yang jadi masalah adalah barang kiriman yang mereka bawa semua dalam kondisi rusak. Bos mereka marah dan langsung saja Toji dipecat, untuk temannya karena orang baru jadi masih dapat pengampunan.
"Ayah aku berangkat sekolah dulu ya." Megumi sudah bersiap-siap akan berangkat ke sekolah sementara Toji membaca koran untuk mencari pekerjaan.
"Hm..belajar yang benar." Toji menatap sekilas Megumi sebelum kembali fokus ke koran yang ia baca.
Megumi dijemput oleh Yuuji didepan rumahnya. Kemarin juga Yuuji menjemput Megumi dan Toji sempat mengira Yuuji adalah Sukuna karena dari jauh mereka terlihat mirip. Setelah Megumi menjelaskan tentang Yuuji barulah emosi Toji reda, ia bahkan tak masalah Yuuji berkunjung ke rumah atau mengantar-jemput Megumi ke sekolah.
"Ini helm baru Itadori?" tanya Megumi karena helm kemarin dan hari ini berbeda. Helm ini juga terlihat lebih mengkilap.
"Ini helm lama juga tapi baru aku pakai, helm kemarin banyak goresannya." Yuuji setengah berbohong tentang ini, ia memang membelikan helm untuk Megumi kemarin karena ia tidak mau Megumi memakai helm penuh goresan itu. Jika ia bilang itu baru beli Megumi pasti mengomel.
"Sebenarnya helm kemarin saja cukup bagiku."
"Daripada tidak dipakai kan? Nah ayo naik." Yuuji menepuk motornya mengisaratkan Megumi agar segera naik.
Megumi menerima helm dari Yuuji namun ia sedikit kesusahan saat memakainya.
"Sini aku bantu." tangan Yuuji mengambil helm yang tadi sempat dilepas lagi oleh Megumi. Dengan lembut ia memakaikan helm itu pada Megumi. "Nah ayo berangkat."
Megumi mengangguk dengan wajah sedikit tertunduk. Jujur saja ia merasa sedikit gugup karena perlakuan Yuuji terhadap dirinya.
Di sekolah Yuuji kerap kali menempeli Megumi. Dulu padahal tidak sesering ini tapi Megumi tidak terlalu ambil pusing. Yuuji selalu membantunya dan selalu ada untuk dirinya, ia merasa beruntung memiliki sahabat seperti Yuuji.
"Itu Gojou-sensei kan? Kenapa wajahnya murung seperti itu ya?" ucap Yuuji pada Megumi seraya menunjuk Satoru dengan dagunya.
Megumi mengikuti arah pandang Yuuji, memang benar aura Satoru sedikit tidak mengenakkan saat ini, Megumi bisa merasakannya. Sepertinya Satoru ada masalah.
"Itadori aku tinggal sebentar ya?" Megumi berjalan mengikuti Satoru setelah Yuuji mengangguk. Yuuji mengerti Megumi hanya ingin menghibur sang guru yang selalu melindunginya di sekolah.
"Gojou-sensei.." panggil Megumi.
Satoru menoleh kebelakang, mendapati Megumi datang menghampirinya. "Ah Megumi~"
"Eh?" Megumi langsung bengong ketika Satoru tiba-tiba memeluknya seakan mereka sudah terpisah selama bertahun-tahun.
"Megumi.." gumam Satoru tidak jelas sambil mengunyel kepalanya ke kepala Megumi.
"Ada apa Gojou-sensei?" Megumi menepuk-nepuk punggung Satoru, untunglah tidak ada orang disini ketika Satoru memeluknya seperti ini.
"Hanya Megumi yang bisa mengalihkan perhatianku dari kekecewaan yang sekarang aku rasakan." gumam Satoru lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret
Short StoryDidikan keras Toji pada Megumi mendatangkan penyesalan dari Toji di kemudian hari. Sukuna yang kerap kali menjadikan Megumi target bully juga menyesali perbuatannya. Itu hanya karena mereka melihat air mata Megumi untuk pertama kalinya