Jangan lupa votenya ya kawan😊
Keheningan melanda dalam ruangan tersebut. Di ruangan serba putih itu Megumi hanya terdiam. Jin beberapa saat lalu keluar untuk membeli makanan di kantin rumah sakit dan menyuruh Sukuna untuk menjaga Megumi untuk sementara.
"Megumi.."
Megumi meringsut menjauh ketika Sukuna mendekat sehingga Sukuna kembali menjaga jaraknya dengan Megumi. Megumi tengah berbaring di ranjang rumah sakit, Sukuna tidak mau Megumi ketakutan dan malah jatuh dari ranjang jika ia terlalu memaksa. Ia mungkin akan memberi waktu agar Megumi terbiasa dengan keberadaannya.
"Hei kenapa hening sekali?" Jin yang baru saja datang merasa canggung ketika melihat dua anak remaja itu hanya saling diam.
Baik Sukuna maupun Meguni tidak menjawab, hanya gestur berupa gelengan kepala yang mereka berikan.
"Ah iya Sukuna kali ini ayah rasa kau cukup keterlaluan. Yuuji sampai harus berbaring di kamarnya karena ulah teman-temanmu."
Mendengar nama Yuuji disebut Megumi langsung menegakkan kembali tubuhnya. "Dimana Yuuji?!" Bagaimana keadaannya?!"
Sukuna mendengus ketika melihat reaksi Megumi saat nama adiknya disebut.
Jin tersenyum menenangkan. "Kau tidak perlu khawatir, Yuuji tidak apa-apa hanya perlu istirahat."
"Hai. Ano Itadori-san kapan aku bisa pulang?" tanya Megumi.
"Hari ini sudah bisa pulang sebenarnya tapi karena sudah malam kau bisa pulang besok saja. Ah aku sudah hubungi orangtuamu bahwa kau disini Megumi-kun."
"Iya Itadori-san, terima kasih."
Tok tok tok
Pintu kamar inap tersebut diketuk dan setelah dipersilakan masuk, Toji datang bersama dengan Naoya ke ruangan Megumi.
"Megumi bagaimana keadaanmu?" tanya Toji pada putranya.
"Aku tidak apa-apa hanya kelelahan saja ayah."
Toji yang awalnya menatap Megumi kini fokusnya ke Sukuna. Ia kemudian mencengkram kerah pakaian Sukuna. "Sekarang apalagi maumu hah?! setelah membuat putraku dikeluarkan dari sekolah sekarang kau mau apa lagi?!"
Jin tau Sukuna salah tapi ia juga tidak akan diam saja ketika ada orang lain yang memarahi putranya. "Maafkan Sukuna Fushiguro-san, aku tau anakku salah tapi ingatlah ini rumah sakit. Kita bisa mengganggu ketenangan pasien yang lain." ucap Jin seraya melepas cengkraman Toji pada Sukuna dan berdiri diantara mereka.
"Itadori-san benar, sebaiknya kau tahan emosimu itu Toji." Naoya memilih berjalan mendekat kearah Megumi. "Megumi? apa kau menginginkan sesuatu? biar aku carikan."
"Tidak ada Zenin-san, terima kasih sebelumnya."
Naoya tersenyum kemudian mengusap kepala Megumi. "Panggil saja aku Naoya Megumi."
"H-hai.."
Setelah itu Toji coba meredam emosinya. Jin memutuskan untuk mengajak Sukuna pulang walaupun sulit karena Sukuna ingin bicara dengan Megumi. Pada akhirnya Sukuna pergi karena menunggu pun Megumi belum tentu mau bicara padanya.
"Megumi kau sebaiknya tidur, besok pagi kita pulang." ucap Toji.
Megumi mengangguk. Ia kemudian berbaring membelakangi Toji dan Naoya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret
Short StoryDidikan keras Toji pada Megumi mendatangkan penyesalan dari Toji di kemudian hari. Sukuna yang kerap kali menjadikan Megumi target bully juga menyesali perbuatannya. Itu hanya karena mereka melihat air mata Megumi untuk pertama kalinya