Regret Part 2

2.9K 405 29
                                    

Baju dan rambut Megumi basah. Ya tadi ada yang menumpahkan air di kepalanya. Ia hanya bisa diam karena sekali lagi ia sangat ingin melanjutkan pendidikannya sampai tuntas disini. Kalaupun ia mengeluh pasti yang dibela hanya mereka yang memiliki uang banyak bukan dirinya yang lahir dalam keluarga sederhana.

Pulang sekolah ia sendirian. Yuuji mengantar Nobara belanja dan sebenarnya Megumi juga diajak bahkan ditawarkan dipinjamkan baju oleh Yuuji namun Megumi menolak. Ia akan bekerja setelah ini di minimarket jadi ia harus istirahat yang cukup.

Toji sebenarnya melarang Megumi bekerja namun karena kebutuhan semakin hari semakin bertambah membuat Toji pada akhirnya mengijinkannya. Toji hanya seorang sopir di toko bangunan, ia hanya bisa mengandalkan gajinya untuk makan sehari-hari.

"Hei, hei ada kutu busuk disini. Kebetulan sekali bukan?" sosok Sukuna muncul dan dibelakangnya tampak ada beberapa orang lagi kini tersenyum meremehkan juga kearah Megumi.

"Permisi." ucap Megumi dan akan melewati Sukuna namun Sukuna menahan lengannya agar tidak pergi.

"Kau menghindar terus, kutu busuk sepertimu harusnya dibasmi kau tau?" ucap Sukuna lalu menarik kerah baju Megumi.

"Biarkan aku pergi Sukuna. Aku tidak mau membuat masalah denganmu." ucap Megumi dengan wajah datarnya.

"Kau seakan meremehkanku dengan tatapanmu itu sialan!" ujar Sukuna berbicara tepat di depan wajah Megumi.

"Kau perlu diberi pelajaran!"

Sukuna pun memberi beberapa pukulan. Megumi jika diam saja ia pasti akan babak belur lagi jadi mau tidak ia pun melawan juga. Teman-teman Sukuna awalnya ingin bergabung namun Sukuna mengusir mereka jauh-jauh dan kini hanya mereka berdua yang ada disini. Mereka berkelahi di tempat yang dilewati oleh banyak orang namun tidak ada satupun yang melerai mereka.


"Megumi!" seru sebuah suara yang amat Megumi kenal. Megumi harus terbelalak ketika sang ayah kini berjalan kearahnya dengan tatapan marah. Ini adalah jam pulang ayahnya setelah bekerja.

"Ayah?"

"Apa yang kau pikirkan dengan berkelahi di jalan seperti ini hah?! Cepat pulang!" seru sang ayah dan langsung menyeret anaknya pulang.

"Oi aku belum selesai--"

"Kau bocah tengik, berhenti berurusan dengan anakku!" ucap Toji berbalik sebentar sebelum menarik tangan Megumi lagi pulang ke rumah.


.

"Apa yang kau pikirkan berkelahi di jalan seperti itu hah?!" seru sang ayah sesampainya mereka di rumah.

"Maaf ayah."

"Kau seperti orang yang tidak berpendidikan! Buat malu saja!"

"Maaf.."

"Bersihkan gudang sebagai hukumanmu hari ini, jangan berhenti sebelum gudang itu bersih dan rapi!"

Megumi mengangguk. Ia pun segera melakukan apa yang ayahnya perintahkan setelah menanggalkan seragamnya terlebih dulu, menyisakan kaos putih polos yang ia kenakan sebagai dalaman. Jam kerjanya beberapa jam lagi jadi ia harus segera menyelesaikan ini.


.

Hari ini berjalan seperti biasa bagi Megumi. Sekolah, dibully dan belajar namun yang membedakan adalah kini kondisi Megumi sedang tidak baik. Ia kelelahan karena tidak mendapat istirahat yang cukup. Waktu tidurnya hanya 3 jam setelah kemarin membersihkan gudang dan langsung bekerja lagi setelah menyelesaikan hukumannya.

"Fushiguro kau yakin kau tidak apa-apa? wajahmu pucat sekali." ucap Yuuju seraya menyentuh kening Megumi. "Badanmu juga panas, apa karena kau disiram kemarin itu?"

Megumi menggeleng. "Aku tidak apa-apa Itadori. Nanti aku akan istirahat pulang dari sekolah."

Yuuji masih menatap Megumi dengan khawatir. "Jika kau merasa tidak mampu jangan memaksakan diri. Aku ke kantin sebentar kau mau titip tidak? Atau mau ikut?"

Megumi menggeleng. "Aku tidak lapar Itadori. Aku akan ke perpustakaan untuk mencari materi tugas yang tadi diberikan." ucap Megumi lalu beranjak dari bangkunya. Perpustakaan dan kantin berlawanan arah maka dari itu baik Megumi atau Yuuji tidak saling menawarkan untuk pergi bersama.

Megumi berjalan di koridor yang cukup sepi. Jam istirahat mereka akan pergi ke kantin jadi tidak akan ada yang mau repot-repot datang ke perpustakaan.

"He? Kutu busuk kita bertemu lagi."

Dari sekian banyak orang kenapa ia harus bertemu Sukuna disini. Lalu untuk apa pemuda itu disini? Apa sengaja hanya untuk mencarinya gara-gara masalah kemarin? Tapi hari ini Megumi tidak ada tenaga sama sekali untuk meladeni Sukuna.

"Kemarin karena ada ayahmu jadi perkelahian kita tertunda. Bagaimana kalau sekarang kita lanjutkan?" ucap Sukuna dengan seringaian yang bertengger di wajahnya.

Megumi tidak mendengar jelas apa yang Sukuna ucapkan. Pandangannya mengabur, ia juga merasakan nafasnya yang terasa panas dan memburu.

"Oi oi kau kenapa?" tanya Sukuna seraya berjalan mendekat kearah Megumi. Ketika ia tepat berada dihadapan Megumi tiba-tiba tubuh pemuda itu ambruk.

"Oi!" Sukuna menangkap tubuh Megumi yang hampir jatuh, bisa ia rasakan tubuh pemuda Fushiguro ini panas.

"Megumi!"

"..."

"Oi!"

Tanpa sadar Sukuna memanggil nama kecil pemuda berambut hitam itu, biasanya Megumi dipanggil kutu busuk. Ia pun segera mengangkat tubuh Fushiguro dan membawanya ke ruang kesehatan. Beberapa orang yang ia lewati menatap aneh dirinya, tentu saja karena biasanya Sukuna dan Megumi lebih sering bertengkar--tepatnya Sukuna yang suka cari gara-gara-- kini malah Sukuna menolong pemuda berambut hitam tersebut.

.

Yuuji berlari kearah ruang kesehatan. Ia bahkan mendobrak pintu itu sehingga orang yang berada di dalamnya sedikit terkejut dengan kedatangan Yuuji yang tiba-tiba.

"Yuuji kau mengangetkan saja!" seru Sukuna pada sang adik.

"Aku khawatir tau!" seru Yuuji lalu duduk disamping tempat tidur dimana Megumi berbaring. Pemuda itu masih tak sadarkan diri.

"Kau terlalu memaksakan diri Fushiguro." ucap Yuuji seraya mengusap kening pemuda berambut hitam itu, tatapan Yuuji juga begitu lembut ketika menatapnya.

Sukuna yang melihat tatapan dan perlakuan Yuuji pada Megumi memicingkan mata. "Aku baru tau kau menyukainya." ucap Sukuna sehingga Yuuji menoleh kearah sang kakak dengan tatapan kesal.

"Dia sahabatku tentu saja aku khawatir! Lagipula ini juga salahmu sampai dia jadi begini!" seru Yuuji.

"Kau mau menyalahkanku begitu?" ucap Sukuna tak terima.

"Tentu saja ini salahmu! Yang menyiramnya dengan air itu fansmu! Lalu kau berkelahi dengannya sehingga dia dihukum ayahnya di rumah dan karena itu Fushiguro tidak mendapat istirahat yang cukup! Setelah menjalani hukumannya ia bahkan harus bekerja lagi!" ucap Yuuji panjang lebar menyebutkan dimana letak kesalahan Sukuna.

"Itu bukan--"

"Jika menyukainya gunakanlah cara yang benar! Kau hanya akan menyakitinya jika seterusnya malakukan ini padanya aniki!" seru Yuuji.

Sukuna kali ini hanya terdiam. Ia kemarin dipergoki oleh Yuuji menyimpan foto Megumi di ponselnya bahkan dijadikan wallpaper karena itu Yuuji tau bahwa sang kakak sebenarnya menyukai Megumi dan mungkin sikapnya yang menyebalkan selama ini ke Megumi hanya untuk mencari perhatian Megumi saja.





T
B
C

RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang