Regret Part 11

1.8K 266 10
                                    

Tidak biasanya Megumi datang ke sekolah sendirian. Yuuji yang kerap kali berangkat sekolah bersamanya kini tidak bisa masuk sekolah karena sakit. Sepulang sekolah bahkan Megumi berencana ke rumah Yuuji untuk menjenguk sahabatnya tersebut.



"Fushiguro perhatikan jalanmu." tegur seorang senior pada Megumi. Megumi hampir saja tergelincir lantai yang basah bekas dipel, untunglah seniornya tersebut memegangi lengannya sehingga Megumi tidak jadi jatuh.



"Ah terima kasih Kamo-senpai."



Pemuda yang bernama lengkap Kamo Noritoshi itu mengangguk. "Lain kali jangan jalan sambil melamun." Noritoshi menepuk bahu Megumi sebelum beranjak pergi darisana.



"Memangnya aku melamun ya." gumam Megumi pada dirinya sendiri, ia bahkan tidak sadar daritadi berjalan sambil melamun. Kalau saja senpainya itu tidak memeganginya mungkin Megumi akan jatuh.



Saat akan memasuki kelas, ia mendapat tatapan sinis oleh seisi kelas. Megumi acuh saja, toh mereka tidak berani lagi membullynya.



"Yo Fushiguro! Mana pacarmu?" tanya gadis bersurai karamel, Kugisaki Nobara.



"Aku tidak punya pacar." balas Megumi.



"Astaga, Itadori lho~ kau tidak mau mengakui pacarmu sendiri ne~"



"Aku memang tidak pacaran dengannya."



Nobara langsung cemberut. "Padahal kalau kalian pacaran akan jadi pasangan yang manis huh.."



Megumi mengernyitkan alisnya. Ia memilih mengabaikan Nobara dan duduk di tempat duduknya. Pelajaran akan segera dimulai.




.




Sukuna sedari tadi hanya bermalas-malasan di kasurnya. Sukuna flu dan karena Yuuji beberapa kali harus mengurusnya Yuuji pun sekarang tertular flu. Dua bersaudara ini malah kompak tidak bisa masuk sekolah hari ini.




"Flu sialan! Obat sialan! Argghhh aku bosan tidur terus!" Pemuda itu malah menggerutu karena flu yang sangat mengganggunya. Ia harus tidur seharian dan untuk model orang seperti Sukuna hanya berdiam diri di kamar bukanlah hal yang menyenangkan terlebih harus risih karena sering bersin ditambah kepala terasa berat.



"Sukuna jangan menggerutu terus!" Sang ibu menegur Sukuna yang daritadi memang tidak bisa diam. Anaknya ini paling tidak bisa tenang jika sudah sakit.



"Aku bosan bu!"



"Lalu bosan kenapa? Yang cari penyakit kan kau sendiri anak nakal!" seru Kaori pada anaknya.



Yah dua hari lalu hujan dan Sukuna dengan antengnya diam di depan rumah dan membiarkan tubuhnya basah kuyup. Kaori yang melihat anaknya pun menyeret Sukuna kedalam rumah.



"Iya iya, ibu berisik!"



Kaori yang kesal langsung menggeplak kepala Sukuna. "Dasar keras kepala!"



"Ibu kepalaku sakit malah digeplak lagi."



"Sudahlah, kau minum obatnya Sukuna. Ibu mau ke kamar Yuuji dulu." Sang ibu pun berjalan keluar kamar Sukuna menuju kamar Yuuji yang bersebelahan dengan sang kakak.



"Yuuji? Sudah merasa lebih baik?" tanya Kaori yang melihat Yuuji bergelung di selimut tebal. "Masih belum ibu, mungkin setelah minum obat dan tidur akan lebih baik."



Kaori mengangguk. "Minum obatmu sekarang ya?"



Yuuji langsung menuruti perintah sang ibu. Jika saja Sukuna penurut seperti ini mungkin Kaori tidak akan mengomel padanya.



RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang