The Baker (Life isn't always as sweet as a cake)

Tart Rasa Oppa (Part 1)

“Tes”

Satu notifikasi muncul ke hapeku dari nomor tak dikenal. Hmmm, masih ada saja orang iseng yang suka ngetes nomor sembarangan. Kuacuhkan notifikasi itu dan kembali membuat kue. Hari ini ada lima pesanan yang harus kubuat dan kuantarkan di jam yang sama. Saking sibuknya, aku jadi ketinggalan satu episode Han Ji Pyong dan Seo Dal Mi.

“Selamat pagi, Dandelion”

Satu bunyi notifikasi muncul dan kulihat sapaan itu dari layar hapeku. Tunggu. Dandelion? Itu adalah nama panggung yang diberikan para seniorku saat masih aktif di UKM kesenian dulu. Hampir tiga tahun terakhir setelah lulus, tak ada satupun yang memanggilku dengan nama itu lagi.

Aku mengelap tanganku yang belepotan butter cream. Kubuka profil dari sang pengirim whatsapp. Sayang, tidak ada foto profil yang tertera. “Siapa?” ketikku menjawab pesan dengan singkat, jelas dan padat.

“Oh, aku lupa beritahu nomor baruku ke kamu, ya? Kalau nomorku yang lama masih kamu simpan, nggak?” jawab nomor tak dikenal itu.

“Ini siapa sih?”

“Aku Delonix regia”

Delonix regia? Nama yang aneh. Aku tidak pernah mendengar nama seperti itu. Ah sudahlah, tak penting menanggapi pesan orang iseng. Lebih baik kulanjutkan membuat japanese cheese cake saja. Ini menu yang baru saja ku coba mingu lalu. Ternyata peminatnya banyak juga. Mungkin karna lumayan viral di youtube.

Ting!

Notifikasi masuk lagi. Kepalang tanggung, aku selesaikan dulu adonan kue yang sangat lembut ini dan memasukannya ke dalam oven. Kurang 1 pesanan lagi dan tugasku hari ini usai. Aku bisa menemui Han Ji Pyong dan Seo Dal Mi lagi sambil rebahan makan keripik singkong.

Usai memasukkan adonan japanese cheese cake ke dalam oven, aku kembali mengelap tanganku dan membuka hape. Siapa tau ada pesanan baru. Tapi yang ada hanya satu nomor asing yang iseng ngajak main tebak-tebakan itu tadi.

“Lagi sibuk banget, ya? Aku mau pesan kue” tulis nomor asing itu. Aduh, siapa sih si rese ini sebenarnya. Pake modus pesen kue segala, lagi.