Kirim Lewat Do'a (Part 1)

130 12 0
                                    

"Kak, kuenya enak banget! Lembut dan manisnya pas nggak eneg. Gambarnya juga bagus banget. Aku sampe nggak tega mau motong kuenya. Makasih banyak ya, kak."

Aku tersenyum melihat testimoni dari salah satu pelangganku di whatsapp. Ku screenshoot lalu ku posting di sosmed sebagai bukti bahwa aku online shop penjual kue tepercaya.

Baru saja aku selesai posting, satu notifikasi masuk ke hapeku. Rupanya dari Nindy, teman sekelasku saat zaman kuliah dulu.

"Ndis, kuemu bisa dikirim ke luar kota, nggak?" tulisnya di chat.

Aku segera membalas pesan Nindy, "kalo kue tart nggak bisa, Nin. Bisa hancur nanti bentuknya kayak hati aku." kutambahkan emoticon menangis lalu mengirimnya.

"Yah, sayang banget, Ndis. Padahal aku mau beli buat kado ultah ibuku."

"Kalo tart sih jelas nggak bisa karena pasti hancur. Tapi kalo kue lain bisa. Mau?”

"Kue apa?"

"Ya kayak fudgie brownies gitu."

"Yaudah deh pesen itu 1. Free ongkir, yah."

Aku menelan ludah. Rumahku berbeda kota dengan Nindy. Ongkos kirim paling murah delapan ribu rupiah, sedangkan keuntungan yang kuambil tak lebih dari 5 ribu rupiah. Bisa tekor aku!

"Maaf ya, Nin. Kalo free ongkir masih belum bisa. Labaku nggak sebanding sama ongkirnya." ketikku sambil menambahkan emoticon tangan meminta maaf.

Tidak lama Nindy membalasnya, "Ya ampun ama temen perhitungan banget sih. Lagian aku udah bantu ngelarisin usahamu, kok pelit amat nggak mau kasih free ongkir."

Tanganku bergetar membaca jawaban Nindy. Bingung bagaimana cara membalas pesannya yang bagiku amat menusuk. Aku mengambil nafas dalam-dalam kemudian berhitung sampai sepuluh sebelum kembali membalasnya.

"Maaf ya, Nin. Aku cuma penjual kue, bukan petugas dinas sosial yang harus ngurusin orang bermental pengemis seperti kamu. Kalau kamu keberatan dengan ongkirnya, bisa dikirim gratis lewat do'a."

Setelah kukirim pesan itu, aku meletakkan hapeku diatas meja. Sepertinya aku akan kehilangan satu teman. Tapi bukankah yang namanya teman seharusnya men-support dengan memberi lebih dan bukannya meminta diskon?

The Baker (Life isn't always as sweet as a cake)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang