fourth : father and his bad nature

232 26 0
                                    

Hai:)

Happy reading:)

























"kalian langsung pulang?" Tanya Mark.

"Tidak. Aku masih ada kegiatan organisasi." Kata Jaemin. Mark mengangguk.

"Apa kau juga ada kegiatan?" Tanya Mark ke Jeno.

Jeno yang tadinya menunduk, melihat ke arah Mark. Jeno berdiam sebentar dan langsung pergi dari situ dengan wajah yang kesal.

"Jeno..."

" Sudah, biarkan saja dia menenangkan diri. Dia hanya sedang kesal saja. Bentar lagi juga tenang." Kata Haechan mencegah Mark yang hendak mengikuti Jeno.

"Kayaknya Jeno juga ngumpul. Ya udah. Aku pergi." Kata Jaemin.

Mereka semua mengangguk.

"Kalian tidak ngumpul?" Tanya Mark ke mereka berempat.

Mereka berempat juga punya kegiatan. Tapi, itu bukan organisasi. Mereka mempunyai band di sekolah. Ya, band itu terbentuk dari ekstrakurikuler di sekolah mereka.

"Tidak. Kami ngumpul hanya setiap hari Jumat dan Sabtu saja." Kata Renjun. Mark mengangguk mengerti.

Mereka pun keluar dari sekolah.

.

.

.

.

" sepertinya Jeno tadi sangat kesal." Kata Haechan. Renjun mengangguk.

"Seharusnya tadi kak Mark tidak menghalanginya." Kata Renjun.

Mark yang berjalan di samping mereka melihat ke arah mereka.

"Aku hanya tidak ingin ada pertengkaran. Lagi pula, Jeno itu calon ketua OSIS. Kalau nanti ada perkelahian, maka nama Jeno akan jelek karena berkelahi dengan kakak kelasnya sendiri." Kata Mark.

"Tapi kan kak, Jeno pernah mengeluarkan siswa dari sekolah kita. Jeno juga pasti tau mengontrol dirinya." Kata Haechan yang diangguki ke tiga orang yang berjalan di samping dan belakangnya.

Mark menghela nafasnya. Benar juga. Pasti Jeno sedang menahan kekesalannya dan itu membuatnya melepaskannya kepada Mark tadi.

Mark hanya tidak ingin ada perkelahian saja. Mark memilih diam untuk menyelesaikan semuanya.

.

.

.

.

.

"Mark? Tumben lama..." Kata Taeyong sambil melap meja cafenya.

Ya, Mark bekerja di cafe sebagai pelayan. Mark tidak akan mempunyai uang untuk sekolah dan makan nya kalau tidak bekerja di cafe ini. Pelayan di cafe ini juga rata rata masih sekolah dan kuliah.

Pemiliknya juga baik. Dia Taeyong. Taeyong sebenarnya masih kuliah, dia hanya membantu orangtuanya yang mempunyai banyak cabang cafe. Taeyong ingin mencari uang sendiri, walaupun cafe ini masih milik orangtuanya.

"Tadi, aku berjalan dengan teman temanku. Maaf ya kak." Kata Mark sambil membungkuk.

"Tidak masalah. Lagipula masih ada yang lain. Oh iya, aku akan pergi sebentar berjumpa dengan dosen ku. Tolong jaga cafe ya... Aku sudah memberitahu yang lain." Kata Taeyong.

Mark mengangguk.

"Baiklah. Ganti bajumu dan bekerjalah." Kata Taeyong sambil tersenyum.

Mark pun mengganti bajunya dan mulai bekerja.

Take Me Home || Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang