nineteenth : good day. (beginning of the plan.)

136 13 0
                                    

Hai~

Ini lanjutan cerita nya^^
(Maaf kalau ada typo nya ya:'))

Happy reading~







Skip~

Dua Minggu berlalu.

Semua kelas sepuluh dan sebelas sudah siap ujian.

Terlihat di wajah mereka yang memang senyum cerah, menginjakkan kaki mereka ke dalam sekolah.

Ya, karna mereka hanya akan datang ke sekolah tanpa membawa buku yang terus membebani punggung mereka.

Mereka free less sampai penerimaan rapot.

"Wehh.. gak terasa ya... Ntar lagi mau kelas dua belas.." kata Haechan yang duduk di kursi nya.

Renjun mengangguk.

"Kalian gak jalan jalan?" Tanya Chenle.

"Kayanya sih enggak. Tapi gak tau juga. Liat ayah.." kata Jisung.

Chenle mengangguk.

Ya, mereka datang ke kelas sebelas karena merasa bosan dengan kelas mereka yang sepi.

"Tapi, akhir akhir ini luka kak Mark gak nambah yaa.."

Semuanya melihat ke arah Jisung.

"Bagus dong." Kata Renjun.

Jisung menggeleng.

"Bukan begitu maksudku.
Biasanya setiap pagi, kak Mark terlihat lesu dan akan ada luka baru.. tapi terakhir bertemu, aku melihat hanya ada bekas luka yang mengering..

Apa ayahnya kak Mark tidak pulang?"

Semuanya melihat satu sama lain.

Benar juga.

"Yasudah lah.. kalau memang gak pulang, ya ada bagusnya..." Kata Haechan yang diangguki mereka semua.

"Yaudah.. besok kalian datang jam berapa?" Tanya Chenle.

"Aku siang." Kata Jeno.

"Aku ikut dengan Jeno." Kata Jaemin.

"Lah? Kenapa?" Tanya Jeno.

"Nebeng.."

"Lah?"

"Gak mungkin bawa motor. Banyak bawaan. Kalau bawa satu orang satu mobil, ribet. Tetanggaan juga.." kata Jaemin.

Jeno hanya mengangguk dengan wajah acuh tak acuh.

"Kami datang siang juga.." kata Haechan.

"Yaudah. Jangan telat ya. Gak ada pelayanan VIP. Buat tempat tidur sendiri." Kata Renjun dengan arah mata ke Haechan.

Ya, tahun lalu, mereka juga membuat party seperti ini, dan orang yang selalu terlambat adalah Haechan dan Jisung.

"Iya.. kali ini gak telat lagi.." kata Haechan yang merasa jika dia sedang di sindir.

Renjun mengangguk.

.

.

.

.

.

.

.

Mark duduk di kursi tunggu untuk para pelayan.

Akhir akhir ini hari hari Mark mulai stabil.

Seminggu ini Yangyang tidak terlihat.

Take Me Home || Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang