Hallo para readers 🤗
Ini lanjutan ceritanya yaa
(Maaf kalau ada typo atau ngebosenin)Happy reading all~
🚨 Beberapa percakapan mengandung kata-kata sensitif untuk beberapa anak remaja atau dewasa yang mengalami gangguan kesehatan mental. Percakapan ini TIDAK untuk DILAKUKAN atau DIPIKIRKAN saat kalian berada di fase ini. Ayo mulai terbuka dengan orang dan jangan merasa sendiri lagi^^🚨
Yangyang perlahan membuka matanya. Hal pertama yang dia lihat adalah atap kamar. Dia melihat sekelilingnya.
Yangyang pun duduk. Kepala nya pusing, tapi dia menahan nya. Ingatan nya kembali kepada perkataan Jaehyun.
Pikiran nya mulai melayang entah kemana. Matanya terlihat kosong. Dia bahkan tidak bergerak. Pandangan nya hanya menatap ke depan.
Klek*
Jaehyun membuka pintu kamar itu.
Di melihat Yangyang yang terlihat melamun."Yangyang.." panggil jaehyun.
Yangyang tidak menjawab.
Jaehyun menghela nafasnya.
Dia mendekat dan duduk di kursi dekat kasur Yangyang.
"Aku tau apa yang kau pikirkan..." Ucap jaehyun.
Yangyang tak bergeming. Dia hanya diam dengan tatapan kosongnya.
Jaehyun menatap kasihan kepada Yangyang.
Entah kenapa Yangyang yang ada di hadapannya ini terlihat sangat rapuh. Tidak seperti Yangyang yang selalu berkata kasar dan menyebalkan untuk nya.
"Kau ingin bertemu dengan ayah mu?" Tanya jaehyun.
Yangyang masih tidak menjawab.
Jaehyun menghela nafasnya.
Dia pun duduk di depan Yangyang. Bisa dia lihat tatapan Yangyang yang kosong. Sekarang dia mengerti kenapa Yangyang tidak menjawab nya dari tadi.
"Yangyang." Ucap jaehyun sambil mengguncang badan Yangyang.
Yangyang melihat jaehyun.
"Aku ingin membunuh nya.." gumam Yangyang.
"Yangya-"
"Antar aku kesana. Ini permintaan terakhir ku.. setelah itu kau akan bebas.." ucap Yangyang memotong perkataan Jaehyun.
Jaehyun diam.
Tidak mendapatkan respon dari jaehyun, Yangyang pun beranjak dari kasur nya dan meninggalkan jaehyun yang masih duduk di sana.
Jaehyun merasa aneh dengan dirinya sendiri. Entah mengapa dia ingin membantu Yangyang kali ini. Dia tidak pernah menyukai aksi membunuh seseorang, karena dia tau bagaimana rasanya di tinggalkan oleh orang yang kita sayang. Tapi, kali ini jaehyun ingin membantu Yangyang.
"Aku harap aku tidak menyesal.."
.
.
.
Mark duduk di teras jaehyun.
Dia sedari tadi hanya diam termenung. Ada banyak hal yang selalu berputar di pikiran nya. Itu membuatnya bertahan di posisi duduk ini.
Mark melihat ke arah boneka yang dia letakkan di sampingnya.
"Mony.. nanti kalau Cheonsa udah pulang, aku akan memberikan mu kepada nya lagi.. aku rasa sampai sini saja kau menemaniku.." ucap Mark sambil melihat boneka yang bernama Mony itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Take Me Home || Mark Lee
RandomMark Lee .. Seseorang yang mencari kebahagiaan nya dengan tersenyum , dan memiliki ketakutan dengan kata kebahagiaan. 'tersenyum untuk bahagia.' 'dan bagaimana saat kebahagiaan itu menjadi kesedihan? Itu tidak akan lama. Aku sangat ketakutan.' 'aku...