fifty-third : painful fact

118 24 14
                                    

Halo para readers author 🤗

Ini lanjutan ceritanya (maaf kalau ada typo atau ngebosenin yaa)

Happy reading all~


















Yangyang berdiri di atas jembatan. Jembatan itu sepi. Hanya ada dia dan Mark disana.

"Kita ngapain sih ke sini?" Tanya Mark.

Yangyang melihat Mark yang duduk di jembatan itu dengan kaki yang menjuntai ke bawah.

Dia pun ikut duduk dan menghela nafasnya.

"Kenapa? Takut ketauan sama teman mu?"

Mark terdiam.

Benar. Mereka berada di dekat rumah Jaehyun yang berada sedikit jauh ke dalam hutan dan jika sudah keluar dari hutan itu, kita bisa berpapasan dengan jalan raya. Jika kita berjalan sedikit melewati dua gang, maka kita akan bertemu dengan gang tempat dimana rumah keluarga Lay.

Itulah mengapa Yangyang dulu bisa melihat keseruan mereka saat liburan dan mengapa jaehyun bisa bertemu di toko dekat taman yang ada di depan gang jalan rumah Lay.

"Hah.. tenang saja. Kita udah jauh masuk ke hutan kok. Lagian gak ada yang mau masuk ke sini juga.." ucap Yangyang.

Mark hanya diam.
Entah mengapa dia menjadi teringat kepada Renjun dan yang lainnya. Perkataan yang pernah Renjun katakan kepadanya mulai berkeliling di pikiran nya.

Mark menghela nafasnya kuat.

"Aku rindu dengan mereka.." ucap Mark.

Yangyang hanya mengangguk.

"Aku tau.." ucap Yangyang.

Mark melihat Yangyang.

"Kau tidak rindu pada Felix dan Minho?" Tanya Mark.

Yangyang terdiam.

"Tidak.. aku lupa tentang mereka.." ucap Yangyang.

"Kau jahat sekali.." ucap Mark.

Mark mengambil boneka Mony yang tadinya dia letakkan di sampingnya. Dia memeluk nya dan melihat aliran sungai.

"Mereka pasti merindukan mu.." ucap Mark.

Yangyang tertawa pelan.

"Tidak apa apa. Setidaknya mereka tidak melihat keadaan ku yang sekarang.." ucap Yangyang.

Yang memandang kedepannya, melihat aliran sungai yang membuat nya merasa tenang.

"Rencananya aku ingin bunuh diri disini.. tapi aku sudah punya teman.. jadi aku mengurungkan niat ku.." ucap Yangyang.

Mark terkejut kemudian melihat ke arah Yangyang dengan mata yang membulat.

"Jadi, tempat yang ingin kau-"

"Iya. Maksud ku tempat ibu ku sekarang.." ucap Yangyang.

Yangyang menghela nafasnya.

"Kalau ntar salah satu dari kita udah pergi duluan, nyusul gak?" Ucap Yangyang.

Mark mengerutkan keningnya bingung.

"Maksudnya?"

Yangyang melihat Mark dan tersenyum.

"Nyusul ke atas sana.." ucap Yangyang santai.

Mark terdiam dan kemudian melonggarkan pelukannya dari boneka Mony.

"Gak tau.. aku masih punya Cheonsa.." ucap Mark.

"Siapa?"

Mark berdecak.

Take Me Home || Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang