first : masalah, kasih sayang dan cinta.

553 43 4
                                    

/////////////////////////////////////////////////////////////////
Hai:)

Semoga gak ngebosanin yaa:')
Maaf kalau ada typo:)
Happy reading^^
/////////////////////////////////////////////////////////////////



















Mark berjalan di pinggir jalan yang sepi dengan kaki telanjang dan luka luka yang terlihat sudah mengering, serta bekas luka yang terlihat membiru di kakinya.

Malam yang dingin. Mark hanyaq menggunakan celana panjang dan baju lengan panjang tipis untuk menutupi luka luka yang ada di tubuhnya.

Mark berjalan ke arah sungai dan berhenti di pinggiran sungai, membiarkan air sungai itu membasahi kaki Mark yang terluka.

Mark tersenyum tipis dengan pandangan yang kosong.
"Apa aku harus bertahan?" Kata Mark dalam hatinya.

"Mark~" panggil seseorang dari belakang Mark. Mark melihat kebelakang ya.

" Kakek?" Gumam Mark. Kakek itu hanya tersenyum sebagai balasannya dan berjalan ke arah Mark.

"Ada apa lagi?" Tanya kakek itu sambil mengusak rambut Mark dengan lembut.

"Tidak ada apa apa." Kata Mark dengan tatapan kosong lurus ke depannya.

"Berhenti menyalahkan dirimu sendiri. Itu bukan salah mu." Kata kakek itu.

Mark melihat ke arah kakek itu.

"Kakek~" panggil Mark. Kakek itu melihat ke arah Mark dengan senyuman.

"Apa ibu juga tidak pernah menginginkanku?" Tanya Mark dengan mata yang berbinar, menahan air mata yang akan jatuh.

"Tidak. Ibu mu Sangat sayang pada mu." Kata kakek itu.

"Jadi, kenapa ibu pergi?" Kata Mark dengan suara yang mulai bergetar.

" Ibu mu pergi karena menyayangimu. Dia ingin kau tetap hidup." Kata kakek itu.

" Tapi aku tidak ingin hidup. Kalau ibu menyayangi ku, kenapa ibu meninggalkan aku sendiri disini?" Kata Mark sambil terisak.

Kakek itu memeluk Mark yang menangis sambil mengusap rambutnya dengan lembut.

____________________________________________________________________________

Kakek itu berjalan sambil menggendong Mark yang tertidur di pundaknya.

"Kau harus bertahan." Kata kakek itu dalam hatinya.

.
.
.
.
.

Mereka sampai di depan sebuah rumah. Rumah yang terlihat sederhana dan sepi.

"Aku harap dia sudah pergi" kata kakek itu sambil berjalan ke arah rumah itu.

'klek' * suara pintu terbuka.

"Dia tidak menguncinya" kata kakek itu dalam hatinya.

Kakek itu masuk dan berjalan ke arah kamar Mark. Dia meletakkan Mark di atas kasurnya dengan hati-hati agar Mark tidak terbangun. Kakek itu menarik selimut Mark ke atas untuk menghangatkan badan Mark.

"Kakek pergi. Tidurlah dengan nyenyak." Kata kakek itu berbisik dan mencium kening Mark.

Kakek itu pun keluar dari kamar Mark dan menutup pintu kamar Mark dengan pelan.

Kakek itu berjalan ke arah rumah yang ada di depan rumah Mark.
Ya, dia adalah tetangga Mark. Dia sangat peduli kepada Mark. Bahkan menganggap Mark sebagai cucunya.

Take Me Home || Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang