twenty third : nightmare

129 14 1
                                    

Hai~

Ini lanjutan ceritanya~
(Maaf kalau ada typo nya yaa^^)

Happy reading~



















Terlihat ketujuh Manusia sedang mengelilingi api unggun yang mereka buat tadi.

Acara makan mereka sudah siap sekitar sejam yang lalu.

Sekarang, mereka mengelilingi api unggun dengan selimut, jaket dan topi yang melindungi mereka dari dinginnya malam.

"Hah... Rasanya nyaman sekali..." Kata Haechan dan tersenyum.

"Serasa lagi berlibur... Bedanya di rumah sendiri..." Tambah Renjun.

Chenle mengangguk setuju.

"Eh, gak ada yang mau bagi cerita gitu? Lagi enak nih.." kata Jisung.

"Bagus juga.." jawab Chenle.

Semua orang melihat ke arah Mark.

Mark tidak memberi reaksi apa apa.
Tentu saja. Dia sedang menutup matanya dengan kepala yang menunduk.

Haechan menepuk tangan Renjun yang ada di samping nya.

"Heh.. kak Mark udah tidur ya?"

"Ntah.."

Mereka berbicara seperti berbisik.

"Coba senggol tangan kak Mark.." kata Jaemin berbisik namun seperti berteriak karena berada jauh dari Renjun.

Renjun pun berjalan mendekat ke arah Mark dan menyenggol tangan Mark.

"Kak Mark.." kata Renjun pelan dan kemudian memiringkan kepalanya dan menurunkan posisi badannya, mencoba melihat wajah Mark.

"Wah.. beneran tidur..."

"Hadehhh..."

Semuanya menggeleng/menepuk kening mereka.

"Cepat banget ngantuk nya... Baru aja mulai.." kata Chenle.

"Iya.. kak Mark gak seru.." kata Jisung.

Orang yang sedang mereka bicarakan tak bergeming. Dia masih tidur.

"Yaudahlah. Daripada kak Mark tidur di luar, kita masuk aja. Bangunin kak Mark.." kata Jaemin.

Semuanya mengangguk kemudian mulai membereskan kursi dan mengambil pasir atau air untuk memadamkan api.

"Kak Mark.." kata Jisung sambil menggoyangkan lengan Mark.

Mark tak bergeming.

Jisung berdecak sebal.

"Chenle." Panggil Jisung.

Chenle yang tadinya mengangkat ember berisi pasir melihat Jisung.

Jisung memberi kode untuk datang.
Chenle pun datang.

"Apa?" Tanya Chenle.

"Kak Mark kebo.. coba bangunin.." kata Jisung.

Chenle menggeleng.

Chenle mendekatkan wajahnya ke arah telinga Mark.

"KAK MARKK!!!"

"Astaga!"

"Chenle! Suaramu!!" Renjun berteriak saat mendengar suara Chenle.

Mark terlonjak kaget saat mendengar suara teriakan Chenle tepat di dekat telinga nya.

Mark memegang dadanya.

Detak jantung nya berdetak cepat sekarang.

"Astaga.. Chenle... Kau membuatku kaget..." Kata Mark.

Take Me Home || Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang