fifty-fifth : star

126 22 11
                                    

Hallo~

Ini lanjutan ceritanya~
(Maaf kalau ada typo atau ngebosenin yaa)

Happy reading~
























Hari sudah malam.

Di kediaman keluarga Lay, terlihat Seohyun yang sedang masak untuk makan malam mereka.

Renjun turun dari lantai dua menuju tempat Seohyun memasak.

"Maa.." panggil Renjun dan kemudian berdiri di samping Seohyun.

Seohyun berdehem, menjawab Renjun tanpa mengalihkan fokusnya dari masakan nya.

"Chenle lagi apa?" Ucap Renjun berbisik ke telinga Seohyun, agar tidak ada yang mendengarnya.

"Mana mama tau.. mama kan lagi masak.." ucap Seohyun.

Renjun berdecak.

Seohyun menggeleng melihat Renjun. Dia mematikan api kompor nya dan kemudian menata hasil masakannya itu ke atas piring.

"Kalau mau tau, langsung ke kamar Chenle aja. Kenapa jadi nanya ke mama?" Ucap Seohyun.

Renjun hanya diam.

Sebenarnya dia sudah berpikiran seperti itu tadi. Tapi, dia gengsi untuk melihat adiknya.

Dia hanya ingin memastikan jika Chenle tidak apa-apa karena setelah pulang dari rumah sakit, Chenle terlihat lebih murung.

Renjun berdecak lagi dan kemudian kembali ke atas, menuju kamarnya.

Seohyun menggeleng.

Dia tau jika kedua anaknya itu sedang bertengkar. Jika sudah begini, sangat susah membuat mereka akrab kembali. Melihat dari tingkah mereka, Seohyun mengetahui jika mereka berdua sebenarnya ingin berbaikan, tapi Renjun sangat gengsi dan terlihat cuek saat Chenle ingin mendekatinya lagi.

"Seohyun, udah siap masak nya?" Tanya Lay yang baru datang.

Seohyun mengangguk.

"Lah? Padahal aku mau bantuin loh tadi.." ujar Lay sambil duduk di meja makan.

Seohyun melihat Lay kesal.

"Udah gak usah bawel. Bantu habisin ini aja udah. Semalam juga gitu di bilang mau bantuin, tapi pulangnya lama terus." Ucap Seohyun sambil menepuk kain lap yang ada di tangannya itu ke punggung Lay.

Seohyun mendengus dan meninggalkan Lay di ruang makan, menuju kamar nya.

"Lah? Salah lagi.. padahal kan aku ngomongnya cuma basa basi.." ucap Lay.

Lay menghela nafasnya dan menyusul istrinya itu.

.

.

.

.

.

Renjun menatap pintu kamar Chenle.

Dia gugup hanya untuk mengetuk pintu kamar itu. Rasa gengsi nya sangat tinggi.

Perlahan Renjun mendekat. Dia mendekatkan telinganya ke pintu itu, memastikan apa yang sedang di lakukan Chenle.

Suara air yang terdengar membuat Renjun berpikir jika adiknya itu sedang mandi.

"Semoga dia gakpapa.." gumam Renjun.

.

.

.

.

Take Me Home || Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang