forty-seventh : parómoios

73 11 0
                                    

Hai~

Ini lanjutan ceritanya~
(Maaf kalau ada typo atau ngebosenin yaa)

Happy reading all~














Di rumah sakit.

Mark menatap langit langit ruang tempat dia tidur sekarang.

Setelah mengatakan hal tadi, Taeyeon menyuruh Mark agar tetap berada di rumah sakit agar dia bisa mengawasi kesehatan Mark.

Klek*

Mark melihat arah pintu.

"Sebentar lagi kita akan pemeriksaan kesehatan mu.."

Mark tersenyum dan mengangguk.

Taeyeon duduk di kursi dekat tempat Mark tidur.

Mark yang melihat itu pun duduk di tempat tidur itu.

"Kenapa tidak langsung operasi?" Tanya Mark sambil melihat tangan nya yang di infus.

"Kami tidak ingin mengambil resiko yang besar.. jika kau punya penyakit, maka operasi tidak di lakukan.."

Mark mengangguk.

"Bibi.. jangan katakan ini ke Haechan dan yang lain ya.."

Taeyeon menatap bingung Mark.

"Bukan kah akan bagus jika mereka tau? Mereka akan berpikir jika kau bukan pelakunya.."

Mark menggeleng.

"Jika mereka tau, mereka akan berpikir mungkin aku mencari muka.."

Beberapa detik Mark terdiam sampai dia sadar dengan perkataannya. Mark melihat Taeyeon dan kemudian membungkuk.

"Maaf bi.. aku tidak bermaksud mengadakan hal buruk tadi.. maksud ku-"

"Tenang Mark.. bibi mengerti." Ucap Taeyeon dan menepuk pelan punggung Mark.

"Kau sangat mudah gelisah. Jangan sering membuat diri mu dalam kesusahan.." ucap Taeyeon.

Mark hanya diam dan masih menunduk.

"Bibi akan ke tempat Jisung.. nanti seorang dokter akan menjemput mu untuk pemeriksaan.."

Mark mengangguk.

"Terimakasih.." ucap Mark.

Taeyeon tersenyum dan meninggalkan Mark disana sendiri.

Mark terdiam melihat kepergian Taeyeon.

"Aku jadi rindu ibu.."

.

.

.

.

.

.

Renjun duduk di taman samping rumah mereka. Sesekali terdengar suara nafasnya yang dia buang dengan sedikit kuat.

Renjun memandang langit. sekarang tidak terlihat bintang yang biasanya menghiasi langit malam yang gelap itu. Bahkan bulan terlihat sangat kecil dan tertutupi oleh langit gelap.

"Bahkan langit tau jika disini mulai kehilangan cahayanya.." gumam Renjun.

Klek*

Renjun melihat pintu yang terbuka, dan memperlihatkan ibunya yang berjalan mendekati nya.

"Kenapa masih di luar? Tidak kedinginan?" Tanya Seohyun sambil melilitkan selimut ke badan Renjun.

Renjun tersenyum.

Take Me Home || Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang