TATKALA berbincang dengan Haruto dengan begitu serius sambil sesekali memperhatikan anak semata wayangnya asik bermain petak umpet dan polisi-polisian dengan para pelayan, Jaemin mendengar seruan tangan kanannya. "Jaemin hyu—maksudku, Tuan Besar Na!"
Haruto dan Jaemin menoleh ke arah panggilan tersebut. Nampaklah Zhong Chenle, pengasuh sekaligus pelatih pribadi Na Jackson baru saja pulang dari negara bagian Amerika yang lain, Chicago, menjalankan misi pertemuan menggantikan tuannya. Bukan pertemuan penting tetapi masih menyangkut tentang dunia assasin dengan sedikit bumbu bisnis.
"Kalau sedang di rumah dan di dekat Jackson, jangan panggil aku Jaemin, Chenle-ya," peringat sang tuan besar pada sosok tangan kanannya yang kadang lupa tempat dan waktu. Terlampau akrab dengan Jaemin seiring waktu berlalu.
Baik Jaemin dan Chenle sama-sama tidak mengerti kenapa mereka berdua bisa akur seperti sekarang. Chenle lah yang pertama kali melakukan pendekatan. Pensiun dari pekerjaannya dan memutuskan untuk mengabdi pada Jaemin. Awalnya calon tuan besar Na itu tidak lantas percaya begitu saja. Butuh banyak waktu dan percobaan pembuktian diri untuk benar-benar mendapatkan hati Jaemin.
Mereka berdua sama-sama memberikan syarat yang harus dipenuhi satu sama lain. Chenle tidak akan mengotori tangannya dengan dosa membunuh orang-orang tak bersalah. Jaemin yang memang dari kecil dididik sebagai pembunuh bayaran profesional mencoba bernegosiasi dengan Chenle untuk memberikan misi membunuh para elit global yang menjadi sasaran dalam daftar hitamnya.
Chenle tetap menolak dan akhirnya Jaemin menguras semua informasi yang Chenle punya, menerima pengabdiannya, mencari tahu kebenaran tentang Jisung selama ini hingga akhirnya membuat Chenle harus membunuh 40 nyawa manusia untuk pertama kalinya. Meskipun nyawa-nyawa tersebut merupakan milik para penjahat kelas kakap dan pejabat yang sering melakukan korupsi dalam waktu tiga hari.
Kerja sama dari Chenle dan Jaemin pun terjalin, menggantikan Hanbin yang harusnya menjadi pelatih pribadi Jackson dan tinggal di Los Angeles. Kakak kandung Haruto itu kini telah membangun keluarganya di negeri sakura dan tetap terikat sumpah pengabdian dengan keluarga Na.
Chenle yang memutuskan untuk mengabdikan diri pada keluarga Na pun diharuskan melakukan sumpah di depan keluarga besar. Baru kali pertama Chenle merasakan sensasi berdebar dan seolah ingin mati saat itu juga ketika dihadapkan dengan seluruh anggota penting dari keluarga pembunuh nomer satu di dunia.
Mulai dari kakek Jaemin, ayah Jaemin, ibu Jaemin, Jaemin itu sendiri, ayah Ryujin, ibu Ryujin dan juga Ryujin yang kala itu masih mengandung Jackson dalam perutnya. Semuanya menyaksikan dan menerima sumpah Chenle untuk menjadi bagian dari mereka, dan mulai dari situlah Chenle benar-benar menyerahkan seluruh hidupnya pada keluarga Na.
Tidak boleh ada penghianatan. Chenle harus mematuhi apa saja yang keluarga Na ingin dia lakukan kecuali membunuh orang tak bersalah. Kemampuan Chenle begitu hebat karena pernah menyandang salah satu anggota dari dua penembak terjitu dalam dunia asasin.
"Keluarga Wilbur ingin melakukan pertemuan terkait permintaan pembunuhan pejabat George dan anak buahnya." Chenle yang sudah berjalan mendekat pada Jaemin mengucapkan apa yang ia dapat dari pertemuan penting yang telah dilakukannya.
Seorang pelayan terlihat menyusul, berjalan tegap membawa sebuah nampan berisi satu orange juice untuk diambil Chenle dan ditenggak hingga tandas detik itu juga.
"Apakah mereka masih terlibat dengan FBI?" tanya Jaemin memastikan. Tidak seperti di Korea, melaksanakan misi di Amerika akan lebih merepotkan jika sudah berhadapan dengan para agen dari Biro Investigasi Federal.
"Iya, maka dari itu Tuan Wilbur meminta bantuan pada keluarga Na untuk menyamarkan aksi besok. Harus ada yang mengecoh para agen FBI." Chenle menjelaskan lagi. "Aku akan turun tangan untuk masalah ini," lanjutnya kemudian, melonggarkan dasinya yang terasa menyesakkan tenggorokan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Son ✦ Jaemren
FanfictionRenjun hanya ingin hidup bahagia, normal selayaknya orang-orang pada umumnya. Namun kehadiran seorang anak laki-laki asing berumur 8 tahun secara tiba-tiba, membawa Renjun harus bertemu kembali dengan Jaemin. BOOK 2 FROM THE STUDENT TRILOGY Copyrigh...