Chapter 30

1.4K 166 16
                                    

JAEMIN masih duduk di dalam mobil. Dia masih dalam keadaan yang sama sejak berangkat dari Seoul. Kediaman keluarga Watanabe membutuhkan waktu tempuh sehari lebih lama dibandingkan dengan kediaman Gokudo. Dimana sekarang ini satu hari sudah berlalu sejak Sungchan dan Jisung tiba di negeri Sakura.

Kemungkinan, hari dimana dia tiba ke kediaman Watanabe akan sama dengan tibanya Renjun juga Jeno. Keberuntungan yang dimiliki Jeno dan Renjun adalah mereka menggunakan jet pribadi Mr. Diamond rakitan Amerika. Mereka memiliki teknologi lebih unggul dibandingkan pesawat pribadi Jaehyun.

"Kapan kau akan melepaskan borgol ini?" tanya Jaemin pada Jaehyun yang duduk tepat di sampingnya, dalam mobil. Di depan mereka ada seorang supir yang merupakan salah satu anak buah Jaehyun. Sedangkan di samping sang supir, ada sniper kepercayaan Jaehyun.

Jaehyun hanya melirik tanpa mau menarik tubuhnya dari posisi bersandar pada seat mobi. Tangannya merogoh saku dalam tuxedo yang ia kenakan, mengambil sebuah kunci kecil dan melemparkannya vertikal. Jaemin bergerak lincah, menangkap benda tersebut dengan gigitan mulutnya.

Kemudian diludahkannya keluar kunci itu untuk membuka borgol dengan mandiri. Jaehyun tersenyum karena Jaemin melakukan hal tersebut dengan gerakan begitu cepat, tanpa membuat kegaduhan atau bahkan merusak dan mengganggu Jaehyun tak nyaman dengan posisi duduk nyamannya.

"Kalau mau mengacau sekarang kau bisa melakukannya. Sebagian besar anak buahku tidak mengikuti kita." Jaehyun menantang Jaemin. Meski sebenarnya dia sadar posisinya sangat tidak diuntungkan di Jepang.

"Keluarga Watanabe itu keluarga pembunuh bayaran yang sangat waspada dengan organisasi luar. Kalau kau membawaku dengan keadaan terikat, mereka pasti akan bertanya macam-macam. Karena hanya kau yang mengenal keluarga itu, semua orang tidak boleh masuk. Tidak dengan anak buahmu juga."

"Terima kasih infonya. Tapi aku tau hal itu lebih banyak darimu." Jaehyun tertawa. "Kalau aku bisa bicara dan memaksa mereka, aku tidak akan membawamu, Na."

"Asalkan kau tidak mengusik anakku, aku akan melakukan apa saja." Jaemin tidak melepaskan raut kesalnya sejak tadi. Ayah satu anak itu sudah memastikan keadaan Ryujin dan Jackson dari Chenle beberapa saat lalu melalui video call.

Ketiganya masih berada di Seoul, di tempat yang sama dalam markas mafia milik Jaehyun. Yang membedakannya adalah keadaan mereka yang tadinya berstatus sebagai sandera, sekarang sudah jauh lebih aman.

Jaemin tau Jaehyun adalah orang yang kejam tapi untuk masalah janji, sejauh ini mantan kakaknya itu selalu menepatinya.

Yang menjadi pertanyaan Jaemin sejak dia menginjakkan kaki di Jepang adalah kekasihnya. Renjun tidak bersama Chenle. Dalam video call mereka tadi, Jaemin juga tidak membahas tentang Renjun sama sekali. Ia percaya pada Hyunjin dan Jeno yang sudah diberinya tugas mulia tersebut.

Meskipun Hyunjin mungkin tidak akan banyak membantu, semua orang yang ada dia kenal di Seoul, dia mintai tolong untuk mengawasi Renjun, termasuk para pembunuh bayaran yang menyamar di berbagai titik di negara Gingseng itu. Tentu saja lewat Chenle sebagai tangan kanannya.

Jaemin tidak mau saat ia memastikan keamanan Renjun, hal yang buruk malah terjadi. Ada Jaehyun di sampingnya sekarang ini. Benar-benar tak berjarak sama sekali.

Jika Jaemin menanyakan yang macam-macam tentang Renjun pada Chenle, Jaehyun pasti akan memanfaatkan kecemasannya itu dan kejadian di masa lalu akan berulang.

"Kau sudah bicara lagi dengan si tua bangka bau tanah itu tentang Jackson?" Jaehyun yang ekspresinya tidak berubah, masih senyam-senyum seolah memenangkan hadiah besar, melihat ke luar jendela mobil.

Jaemin tidak menjawab pertanyaan basa-basi Jaehyun. Ia paham betul dengan sifat manipulatif yang begitu kuat dan mendominasi dari pria di sampingnya ini. Wajahnya mungkin selalu tersenyum dan terkesan tidak memikirkan apapun.

The Son ✦ JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang