Chapter 7

5.6K 660 245
                                    

RENJUN tidak sadar telah kehilangan tenaga untuk terus menopang tubuh lemas Jackson dalam gendongannya. Pertemuannya dengan sosok Nono, seorang sahabat yang sejak dulu ia kasihi dan dianggapnya teman sejati, kini menampakkan dirinya setelah sekian lama pergi dan mengingkari janji.

Jeno telah berjanji pada Renjun untuk tidak pernah pergi dari sisinya lagi. Jeno juga berjanji untuk selalu menemaninya, menghapus air matanya dan membelanya ketika Jaemin menyakiti hatinya. Tapi janji itu diingkari oleh sahabat tampannya begitu saja tanpa sempat berpamitan mengucapkan apa-apa.

Setelah 10 tahun berlalu, setelah Renjun sudah bisa bangkit dari keterpurukan masa lalu dan membuka lembaran hidup baru, Jeno datang lagi di hadapannya. Menampakkan sosok tampannya yang sudah bertambah gagah, badan kekar dan luka tusuk di bahu kanan.

Mereka masih bertatapan dalam waktu yang tidak sebentar hingga suara pintu yang terbuka membuat keheningan diantar mereka seketika raib, tergantikan seruan Haechan yang terkejut akan sosok kekasihnya yang terluka cukup parah.

"Jeno! Apa yang terjadi padamu?! Kenapa kau bisa begini?!"

Kepanikan kekasihnya yang tak menyadari ada Renjun disana, mengambil alih suasana tegang antara Jeno dan Renjun. Sang pembunuh bayaran tak peduli dengan pekikan panik itu, hanya dengan gerakan ringan, Jeno membuang pandangannya pada Renjun dan beralih pada kekasihnya.

Wajahnya yang penuh peluh dan terkena sedikit cipratan darah ia tunjukkan pada Haechan. Sedetik kemudian, tangannya yang kekar dan berurat itu menarik tangan Haechan, merapatkan tubuh mereka berdua bagian depan.

Tangan Jeno yang sebelah kiri terangkat tinggi-tinggi, memukul miring tengkuk Haechan hingga kekasihnya jatuh tak sadarkan diri dalam pelukan. "Masuk ke dalam," tuturnya datar dengan tatapan dingin pada Renjun.

Sang dokter spesialis masih gemetar dan berusaha menenangkan dirinya sendiri. Nafasnya terasa sangat berat hingga ia harus mengais oksigen banyak-banyak dari mulut dan mengeluarkannya dari tempat yang sama. Langkah kakinya tanpa ragu menuruti ucapan Jeno.

Di dalam apartemen mewah Haechan, Jeno menggendong kekasihnya masuk ke kamar dan membaringkan Haechan disana, melepaskan sendal yang digunakan Haechan lalu menarik selimut untuk menutupi bagian tubuhnya sampai sebatas perut.

Renjun membaringkan Jackson di sofa panjang, ia terus memeriksa denyut nadinya untuk memastikan keadaan. Wajahnya memucat saat menyadari bahwa detak Jackson tak beraturan. Tangannya beberapa kali berpindah mengecek dari area dada dan leher untuk terus memastikan.

Keadaan Jackson yang mudah kehilangan kesadaran sudah bisa Renjun pastikan bahwa anak itu memang memiliki kelainan pada organ paling penting dalam tubuhnya. Renjun tidak ingin Jackson kenapa-napa. Ia ingin menyelamatkan pasien kecilnya dan mengabaikan kemiripan anak itu dengan orang tercinta dalam hidupnya.

Tapi dokter itu tidak bisa berbuat apa-apa. Di rumah sakit tempatnya bekerja sudah tidak bisa diharapkan. Jackson diincar orang-orang yang tak ia kenal. Dalam pikirnya sekarang, ia hanya bertekad untuk mencari tempat yang aman agar bisa merawat Jackson dengan benar.

Renjun tahu bahwa anak yang baru saja dikejar-kejar orang tak dikenalnya bukan anak biasa. Pasti ada sesuatu yang menimpanya dan Renjun tidak tahu apa. Kecurigaannya diperkuat dengan luka-luka di beberapa bagian tubuh Jackson. Seperti luka cambuk di bahu dan juga kedua lengannya.

Tidak ada alat yang memadai untuk melanjutkan pemeriksaan pada Jackson, maka Renjun memutuskan untuk membiarkan anak itu beristirahat, terlelap di atas sofa panjang yang lumayan empuk karena terselimuti beludru.

Cukup lama Renjun menunggu sampai tak terasa air matanya menetes sealiran. Ia benar-benar tidak memikirkan apapun kecuali masa lalunya yang penuh kengerian dan juga keadaan Jackson yang terus memunculkan banyak pertanyaan dalam benak. Hingga lamunannya terpecah saat Jeno sudah keluar dari kamar Haechan dalam keadaan bertelanjang dada.

The Son ✦ JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang