Chapter 5

5.5K 713 220
                                    

JENO tidak pernah lupa jika sekarang ini statusnya adalah kekasih Haechan. Sejak lima tahun lalu, Jeno menyatakan cintanya pada kekasih kakaknya itu. Pria yang merupakan seorang pembunuh profesional spesialis jarak dekat itu bahkan tidak percaya jika sudah lima tahun ia menyandang status sebagai seorang kekasih dari Lee Haechan, penyanyi terkenal yang kegiatannya begitu padat jadwal manggung.

Perasaannya pada Haechan tidak pernah berubah. Dia sadar bahwa hasratnya hanya setengah. Dibantu oleh takdir, Jeno tetap mempertahankan hubungan itu dengan Haechan. Mungkin ia pantas mendapat julukan seorang bajingan karena mempermainkan hati orang yang tak tau apapun seperti Haechan. 

Sejak Mark gugur dalam misi, Haechan tidak pernah tau apa yang selama ini Jeno sembunyikan dalam hati.

Lelaki yang merupakan mantan Triple J Assassins itu sengaja menyelundupkan diri dalam pengasingan. Jauh dari keluarga Na, dari ibunya, dari ayahnya dan terikat kontrak dengan keluarga Yang sejak beberapa tahun lalu. Dimana hal itu sudah berakhir juga setelah Renjun resmi menjadi seorang dokter di rumah sakit nasional Seoul.

Selesai mengobrol dini hari dengan Jeongin sambil menumpang mandi, Jeno kembali pulang mengendarai Bentley Continental GT yang sudah menjadi teman baik pria itu sejak dulu. Langkah kakinya yang berat dibawa pulang ke apartemen mewah Haechan di kawasan Gangnam. Jeno memencet tombol password yang sudah hafal di luar kepala, bahkan dengan mata yang sedikit terbuka.

Suara dengkuran Haechan menyambut pendengarannya saat Jeno memasuki kamar mereka berdua. Semerbak harum aroma semangka dan mint menusuk hidungnya. Bau khas Haechan yang entah sejak kapan menjadi salah satu hal favoritnya dari banyaknya hal di dunia. 

Dilepaskannya jaket pemberian Jeongin dan juga sepatunya dengan cepat, menyisakan hanya kaos panjang putih dan celana panjang bersih.

Tangan kekarnya membuka selimut dan menyusul posisi Haechan yang masih terlelap memunggunginya. Ia lingkarkan tangan kekarnya pada pinggang Haechan, mengelus lengan kekasihnya dan mengecupnya pelan. Akibat ulahnya itu, kekasihnya terbangun.

"Bagaimana perjalanan bisnisnya?" tanya Haechan dengan suara serak, membalikkan diri menghadap pada Jeno untuk menatap wajah tampan sang kekasih.

"Yah, seperti biasa, membosankan." Jeno menjawab seadanya, dari tahun ke tahun, kemampuannya bersandiwara semakin baik saja.

Haechan memeluk erat Jeno, merapatkan tubuh mereka dalam selimut. Matanya masih setengah memejam saat Jeno mengelus wajah dan menyibakkan rambut cokelatnya ke belakang, memberikan senyuman yang begitu menawan. Tetapi senyumannya luntur menjadi raut heran saat kekasihnya mengendus-endus pakaiannya.

"Kau semakin hari semakin bau Jeongin saja. Aku benar-benar harus berperasangka bahwa kalian tidak selingkuh," ujar Haechan curiga. Penciumannya cukup tajam jika soal kekasihnya.

"Ini baju pemberian boss, jadi wajar kalau bau dia sayang." Jeno menjawab ringan.

Kebohongannya yang lain pada Haechan, selain tentang perasaannya, adalah pekerjaannya selama ini. Jeno berbohong pada Haechan bahwa dia adalah sekretaris Jeongin, menutupi jati dirinya yang sebenaranya mempunyai pekerjaan keji. Tidak ada yang tahu tentang dirinya, Jaemin dan Jisung sebagai seorang pembunuh bayaran melainkan Renjun seorang.

Mungkin Hyunjin menjadi pengecualian karena kedok Jaemin dibuka sendiri oleh yang bersangkutan ketika masih teman. Renjun yang selama ini menjalani terapi tidak pernah benar-benar mengungkap pada dunia identitas ketiga temannya. Ia menjaga kerahasiaan tentang jati diri Triple J Assassins dengan sangat rapat meskipun Jisung meninggalkan trauma mendalam dalam hidupnya.

"Tadi malam bagaimana acara makan malammu?" tanya Jeno, dengan gerakan memutar dan tak sabaran, ia menekankan bibirnya pada bibir Haechan sehingga sang kekasih hati bisa merasakan rasa segar mint dari mulut kekasihnya.

The Son ✦ JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang