Aku gak suka dengan ending-nya Game of Thrones. Popular opinion, I guess. Tapi nonton rame-rame dengan ambience yang seru gini...ternyata cukup menyenangkan!
80 menit, lalu ada acara bagi-bagi hadiah segala, event fandom ini akhirnya selesai menjelang pukul 21.00 and I'm wasted. Aku cuma pengen pulang, mandi, makan dan tidur.
"Aku pulang ya." aku berbisik pada Armie, karena kami masih duduk-duduk bareng teman-temannya dia, yang sibuk berteori seru tentang episode barusan.
"Oh? Oke. I'll drive you home, then." ia berkata langsung.
"No, it's fine. Aku bawa mobil sendiri kok." jawabku buru-buru.
"No probs. I'm still driving you." ia lalu menghampiri Jojo dan bicara sebentar, ngasih kunci dari saku celananya, dan kembali ke hadapanku. "Yuk? Mau pulang sekarang?"
Waow. Just... Waow.
***
Ini harusnya aku gak boleh ge-er sih, harusnya aku bangga. I mean... I kinda raised him, and he become this gentleman with the little things. Dia bukain aku pintu mobil, nyetirin dan being okay nanti pulang pakai gojek dari rumahku...
Sialnya, aku gak pernah diperlakukan semanis ini sih, bahkan sama pacar sebelumnya."Mau makan dulu?" ia menawarkan.
Aku makan popcorn banyak banget barusan. Tapi, ya makan dulu lah ya. Jadi aku ajakin ke Gultik.
Yang sayangnya tutup."Gapapa deh, pulang aja. Beli roti dulu tapi di minimarket depan situ ya."
Laper-laper amat, aku bisa bikin roti, dan ini juga buat sarapan besok. Armie nawarin turun dan belanjain aku, saat aku nguap gak ketahan pas kami parkir.Di satu sisi, Armie terasa sangat familiar. We've known each other, udah lebih dari sekedar teman, karena kami tumbuh bareng gitu lho. Obrolan kami mengalir dan minat kami sama, dari dulu, malah. Jadinya nyaman, seperti lagi jalan sama teman lama.
Tapi di sisi lain, saat melihatnya keluar dari minimarket, aku masih gak siap aja dengan tampilan Armie yang, sejujurnya, menarik dan gemesin gimanaaa gitu. Apalagi terus aku sadar kalau umurku tuh udah masuk kategori tante-tante banget! Dia tuh tujuh tahun lebih muda dariku, tapi udah masuk usia cowok bisa terlihat seksi. Dosa banget rasanya, mengagumi postur tubuhnya yang tinggi dan ideal dan tampak kencang berotot, karena aku kenal sejak dia masih berpipi bulat dan bergigi ompong.
"Aku beliin telur sama smoked beef juga." ia mengabarkan saat masuk mobil dan menyimpan plastik belanjaan di jok belakang.
"I'd probably just eat them raw." jawabku, "Thank you anyway."
"Raw? Egg?" ia mengernyitkan wajah.
"Telur sih pakai indomie. Tapi smoked beef, biasanya aku makan dingin-dingin gitu kalau pagi-pagi, males ribet...""Yaa! That's lazy!" ia memekik gemas.
"French toast, with smoked beef and poached egg on the side..." Armie menambahkan sambil mundurin mobil kembali ke jalan raya, "Itu enak, dan lumayan lah, sehat buat sarapan."Armie ini kerja sebagai Area Vice Manager. Dia tugasnya adalah develop and managing resto-restonya Brofood di satu kota. Jadi dia bantu buat konsep resto, ngawasin marketing, cek pemasukan, bikin strategi, gitu-gitu deh.
Dari kecil dulu, dia emang udah suka urusan masak-masak. Kami sering cari resep dan masak bareng, lalu makan sama-sama. Walau ada gagalnya, tapi banyak suksesnya. Mayan deh si bocah. Makanya cocok, lah, dia kerja di bidang F&B. Kalau dia ujug-ujug ikutan Masterchef pun aku gak kaget.Saat mobil masuk ke parkiran apartemenku, dia bersiul, "Wow. Ini rumah kamu?"
Jadiiii...ini adalah sebuah gedung lama berlantai empat yang kemudian dirombak ulang jadi unit-unit apartemen studio. Listrik dan wifi bayar sendiri-sendiri. Hanya ada 8 unit, dan semuanya terisi. Ada pasangan muda, tapi kebanyakan pekerja sepertiku, yang pergi pagi pulang malam lalu weekend ngecharge tidur sepanjang hari. Suasananya tenang, banyak pohon peneduh, parkiran aman, ada kebun luas di belakang, dan dua set mesin cuci plus pengering di public area. Enak sih. Aku udah di sini lebih dari 3 tahun. Ke kantor bisa jalan kaki. Walaupun lumayan pricey di 2,5 juta sebulan, tapi worth banget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Plot Twist
ChickLitMeskipun dikategorikan sebagai single happy person, sebetulnya Neria juga menginginkan apa yang dimiliki oleh sahabat-sahabatnya: rumah, suami, anak...keluarga. Neri lalu bertemu dengan dua lelaki dari masa lalu: Dharma dan Avant. Tapi, tidak semuda...