Selama ngejomblo, salah satu doaku adalah berharap bisa sering-sering ngeceng cowok cakep. Tapi saat terjadi, aku malah pusing sendiri.
Mungkin karena cowoknya unavailable kali ya?
"How do I look? Gak kayak mau sensus orang kan?" Armie berputar dalam setelan jasnya. Dia tuh cakep ya, meski cuma pakai baju rumahan. Jadinya ganteng dan jauh lebih dewasa saat mengenakan setelan. Padahal warnanya coklat mirip seragam Pak Kades.
"Mayan..." jawabku, melirik dia dari cermin. Aku masih dandan, masih pakai kimono handuk, dengan rambut masih tergulung rol.
"Kamu kok belum siap aja sih, Ya?" Armie membungkukkan badan di sampingku, dagunya menempel di bahuku. Ia merapikan rambutnya sambil berkaca. Haduh. Gini-gini nih yang bikin panas dingin.
"15 menit lagi. Sabar, sih. Kenapa buru-buru, tempatnya deket..."
Iya, tempat acaranya ya di gedung kantor kami, di ballroom-nya yang kece dan suka jadi tempat resepsi mevvah kaum jetset ibukota."Soalnya kita gak nyebrang gang kecil jalan kaki, Ya. Muter lewat jalan gede, pake mobil, malam Minggu. Nanti terlambat..." ia menyandarkan kepalanya di kepalaku. Pasang muka manyun yang ngeselin lucunya.
"Kenapa mesti pake mobil cobaaa? Gak praktis." aku kepikir untuk jalan kaki beneran. Dekat dan cepat.
"I'm appreciating you wearing a nice dress here!" Armie dengan lebay menunjuk baju yang kugantung di kursi."15 minutes, get dressed, gak usah make-up heboh-heboh amat. Aku ke bawah duluan, panasin mobil. See you soon." dia menutup pintu unitku dan turun tangga dengan berisik.
Should I tell Dipta about this? Aku tuh jarang banget rahasia-rahasiaan sama sahabat-sahabatku, tapi... Soal Armie ini, Kiky dan Dipta gak tau. Sebaliknya, Nina juga gak tau tentang Avant. Biasanya, ketiganya apal detail-detailnya. Sambil menyelesaikan riasan dan melepas rol rambut supaya rambutku ikal mengembang manis, aku mikir-mikir... Kiky boleh lah ya tau semuanya. Dia tuh orang yang paling gak berhubungan sama Avant maupun Armie.
Soalnya aku sadar nih aku mulai lemah iman kelamaan deket-deket Armie, bawaannya agak-agak pengen bandel tiap liat mukanya badannya yang ideal, padahal tau Dipta bisa ngamuk banget kalau aku sentuh-sentuh adiknya yang precious. Aku juga mulai berasa baper banget sama Avant bersikap lebih akrab, padahal dia ini literally bakalan jadi boss-ku bulan depan.Besok aku latihan yoga ama Kiky, aku ceritain deh semuanya.
Sekarang, aku mesti jadi mbak-mbak escort dedek gemes duluuu..Dress yang kumiliki dan kukira akan cukup fancy untuk menemani Armie, sebetulnya simple banget modelnya. Lengannya transparan, menutup hingga siku, warna krem, tapi detail sequin-nya cantik banget. Cocok lah ya untuk office party.
Aku rapi-rapiin rumahku, matiin lampu, kunci-kunci, ngecek pintunya Armie, lalu turun dengan santai.
Armie sudah nyalain mobil dan segera turun untuk membuka pintu untukku.
"Wooooooow!" reaksi yang kuharapkan dari tutorial make-up rekomendasi Youtube. Dia memandangku sambil mangap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Plot Twist
ChickLitMeskipun dikategorikan sebagai single happy person, sebetulnya Neria juga menginginkan apa yang dimiliki oleh sahabat-sahabatnya: rumah, suami, anak...keluarga. Neri lalu bertemu dengan dua lelaki dari masa lalu: Dharma dan Avant. Tapi, tidak semuda...