"Balik duluan? Sendiri? Yakin gak mau ditemenin?" Kiky bertanya sekali lagi, menyelipkan rambutku ke belakang telinga.
"Iya. Soalnya beneran deh, Big Boss gue itu susah kalau sama orang lain..." jawabku, "Udah lo di sini aja. Liburan keluarga..."
Acara baby shower Illy sudah selesai. Sementara tiga sahabatku berencana nginep dan liburan, habis Ashar aku memutuskan untuk balik Jakarta. CEO tempatku kerja, ujug-ujug ngabarin kalau mereka lagi di Jakarta dan butuh ngobrol langsung, nanti jam 7 malam di kantor. Gila emang.
Eh tapi lebih gila aku sih, yang mengiyakan gak pakai mikir.Sejujurnya... Setelah acara doa-doa'an barusan tuh, aku jadi mellow dan gak kepengen ngumpul sama orang-orang lebih lama. Dan meeting dadakan ini jadi alasan yang bagus buat buru-buru cabs.
"Parah lo, malam Minggu masih meeting." Amar muncul, mendorong lenganku dengan barbar, sukses membuatku mundur nyaris terjungkir.
"Lagian kalian rame-ramean juga kan, gak usah lebay sih." jawabku, coba balas mendorong Amar balik. Gagal. Gak gerak sama sekali dia mah. Dia dan Illy dengan sukses mewarisi tubuh bapak kami yang dulunya mantan atlet renang--tinggi, kokoh dan langsing. Aku yang ikutan berenang, sejak SD malah, masih aja ringkih dan mini-sized, lebih mirip ibuku.
Setelah pamitan sama semua orang, aku masuk mobilku, memulai perjalanan 120 km sendirian. Well. Being alone feels like a comfort zone right now...
Kiky dan Nina sering tanya, "Do you ever get lonely when you're alone?"
Mereka mungkin hanya worry, karena kehidupan mereka penuh orang. Kiky yang praktek psikolog sambil jadi instruktur yoga tiap hari ketemu pasien dan klien, lalu pulangnya dia ketemu si Benji. Nina kerjaannya PR, dan pulang ke rumah dengan 5 anak plus suami yang semuanya rame.
Aku kerja di lantai yang isinya cowok-cowok pendiam, ngobrol apapun via chatroom, trus pulang ke apartemen kecil tanpa ada yang nungguin...Tapi jawabannya sebetulnya adalah... Not really.
Ya, kadang-kadang sepi juga sih sendirian di rumah, tapi kan ada Netflix, ada koleksi buku-buku fantasi yang siap membawaku kabur dari dunia fana, ada internet buat bawa aku ke manapun yang aku mau. I enjoy my own company.Seperti dalam kerjaan, aku punya project pribadi yang kurencanakan tiap bulan. Kemarin, aku pengen belajar melukis, so I did that. Ikut kursus, belajar dari Youtube, belanja kuas dan cat. Lumayan. Aku ternyata menikmati melukis, meskipun masih kelihatan lebih cupu dari tugas-tugas art class-nya Gea.
Bulan besok, aku berencana untuk 30 hari memasak. Apartemenku adalah satu dari sedikit unit dengan dapur sendiri, dan meski sudah tinggal di sana lebih dari 3 tahun, aku baru ngeh kalau dapur itu cuma jadi tempat bongkar dan angetin makanan anteran doang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Plot Twist
Chick-LitMeskipun dikategorikan sebagai single happy person, sebetulnya Neria juga menginginkan apa yang dimiliki oleh sahabat-sahabatnya: rumah, suami, anak...keluarga. Neri lalu bertemu dengan dua lelaki dari masa lalu: Dharma dan Avant. Tapi, tidak semuda...