Kami langsung pulang ke Jakarta. Aku ketiduran di jalan, karena suasana yang sedingin udara Puncak, dan terbangun di halaman rumahnya Dipta.
Kami masuk ke rumah, masih diem-dieman, dan aku gak tahan lapar. Jadi aku jalan ke dapur dan bongkar kulkas. Armie mengikutiku. Kudengar Kiky dan Nina mulai ngobrol sama Dipta.
"Ngapain?" tanyanya.
"Kelihatannya ngapain?" jawabku sebel, aku jelas-jelas lagi jongkok cari makanan di depan kulkas dan masih aja ditanya. Kurang keliatan apa gimana sih ni, Armie."Aku gak suka sama Ren." Armie berkata cepat.
"Mie, masa ngobrolinnya sekarang, di sini? Dan dia tuh kenalan doang, Mie. Kami bahkan gak nongkrong bareng."
"Kenalan yang peluk-peluk, gosok-gosok, pake-pakean jaket segala..."
"Dude, what's wrong with you? Aku lagi lapar dan sekarang kamu nyebelinnya pake banget." aku berdiri, menutup kulkas dan pergi dari dapur. Balik ke ruang tengah di mana ketiga sahabatku lagi berkerumun memandangi ponsel Kiky.
"Kenapa, guys?" tanyaku, melihat kepanikan pada ekspresi ketiganya.
"Dipta masuk Lambe Turah." jawab Nina dengan wajah shock.
WHAT?
APA-APAAN? Aku melompat ke sofa dan ngintip. Ada videonya dong! Parah! Sudah sampai bagian keributan ala tawuran, tapi captions-nya beneran enggak banget...Ganteng-Ganteng Pebinor
Babang musisi inisial D kepergok ngamar sama istri orang di Puncak! Hayoooo, ada yang bisa tebak gak niiii, saposeeee si gantengkalem satu iniii?
Mbaknya ternyata istri motivator kondang di Youtube yang berinisial O dan berakhiran Mar. Sing sabar Massss yaaaa..."Omar? Omar Amru?" tebakku, menyebut nama salah satu motivator gaul yang konon jadi pengganti si oom-oom Golden Ways. Versi millenials dan semacam mendadak hijrah gitulah.
Dipta mengangguk dengan wajah masam.
Damn.
He's going be a real public enemy."Muka lo keliatan jelas emangnya?" tanyaku lagi.
"Enggak sih..." Kiky menjawab, "Dan ini kan bukan sex video atau semacamnya. You'll be fine."
"Lo punya?" Nina nyahut.
"Enggak lah." Dipta noyor Nina. Kalau lihat bentuknya, sulit dipercaya kalau dialah yang paling ngeres dari kami berempat."Shit. Gue ada rencana peluncuran mini album bulan depan. Kalau sampai ke-blow up urusan gini, gue gak yakin deh..." Dipta mengusap wajahnya, terlihat cool tapi kutahu dia panik.
Kami diam, sama-sama mikirin. Armie masuk bawa baki besar. Wow.
"Ini, Bang, buat tangannya." ia melempar bungkusan es pada Dipta, membagikan gelas isi teh manis untuk Nina dan Kiky, lalu memberiku mangkok. Isinya kwetiaw goreng."Kok Neri dapet makanan?" Dipta ngegas.
"Dia tadi berantakin dapur kelaparan." jawaban yang benar, sih. Aku mengangguk, menerimanya dengan gembira. Berterimakasih semanis mungkin. Lalu menyesal. Aku menyadari betapa gampangannya diriku kalau udah urusan makanan!"Licik. Mau dong, cuy."
"Gue juga sini."
"Ogah. Gue kan belum makan, tadi rawon kita disuruh ditinggal depan unit..."
"YEEE SAMA KALI."Sementara kami bertiga berebut kwetiau gireng pakai telur, sekilas kulihat Armie menepuk-nepuk pundak Dipta.
***
Nginep malam minggu kami, pindah ke kamar Dipta. Diisi obrolan gak jelas khas kami berempat. Armie si morning-person, gak kuat dan ketiduran duluan di kursi ruang tamu. Dipta dan Kiky menarik kasur Gea dan tidur di bawah. Aku sama Nia berbagi di tempat di atas.
"Maafin gue ya, guys." akhirnya Dipta berkata, "Lo udah berkali-kali bilang kalau Putri itu bakalan bikin gue bermasalah. Dan kalian bener banget."
"Lagian lo tuh. Banyak, Dip, cewek cakep single yang mau sama lo. Yang belum kawin bisa nyangkut, yang janda juga ada lah. Temen gue banyaaaaak, yang baik-baik ampe yang binal juga bisa pilih. Ini lo cari malah yang bersuami. Aneh deh." Nina ngomel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Plot Twist
ChickLitMeskipun dikategorikan sebagai single happy person, sebetulnya Neria juga menginginkan apa yang dimiliki oleh sahabat-sahabatnya: rumah, suami, anak...keluarga. Neri lalu bertemu dengan dua lelaki dari masa lalu: Dharma dan Avant. Tapi, tidak semuda...