Hari telah berganti, hari kemarin yang berkali kali berduka percayalah hari esok akan lebih indah, mungkin tidak semulus ekspetasi tetapi tuhan pasti ada di sisi mu selalu.
Seharusnya orangtua Nisha dan Arvin akan pulang beberapa hari lagi, tapi belum tentu juga, belum ada kabar lagi dr orang tuanya.
Hari ini juga Nisha di ajak Haruto untuk ke suatu tempat. Nisha juga sempat berfikir akhir akhir ini Haruto sering mengajak nya dan menemaninya kemana mana.
Kali ini Arvin yg akan sendiri di rumah.
"ka serius Arvin di tinggal sendiri?"
"iyaa, emang kenapa sih? Takut?"
"Arvin aja temen ya, boleh ga?"
"boleh, tapi jangan banyak banyak ya"
"okeyyy"
Arvin ingin pergi dari ruang tamu yg di sebelahnya ada Nisha, tetapi di tahan sama Nisha.
"eits, temenya laki laki aja ya, jangan ada yg perempuan"
Nisha menjulurkan tanganya yg di kepal kecuali jari telunjuk, menunjuk Arvin.
"dikira apa kali Arvin ngajak temen perempuan wle, tapi kali aja sih ahahahahaa!"
Arvin kabur lari lari, tapi Nisha tak mau kalah dia juga mengejar Arvin. Mereka berlari kesana kesini layaknya seperti tom & jerry.
Akhirnya mereka kecapean dan duduk di sofa bersebelahan sambil menstabilkan nafasnya.
"vin ambil minum vin"
Arvin tanpa menjawab segera mengambil minum, dan kembali menghampiri Nisha. Nisha mengambil minumanya di tangan Arvin.
"kok dingin?"
"enak tau"
"ga sehat tau"
Mereka berdua minum dan beristirahat, Nisha menyalakan tv, dia melihay berita. Sedangkan Arvin yg tdk suka dia ingin merebut remotnya.
"ka minjem remot deh sebentar"
Nisha mengasih remotnya, dia pikir Arvin ingin meminjamnya sebentar saja dan gak akan merubah acara tv. Tapi dari luar pikiranya ternyata Arvin mengganti acaranya.
"yaakkkk!!"
"akhhh Arvin pen nontonnn!"
"kaka juga pengen denger beritaa!"
Nisha berhasil merubah acara berita lagi tapi, remotnya masih berebutan.
"aiss! Ka awas ahh!"
'kabar terkini pesawat **** terjatuh dari ketinggian *** di karenakan salah satu mesin yang rusak secara tibatiba. Kini, pesawat belum di temukan serta penumpang dan pilot.'
Seketika Arvin dan Nisha diam di tempat, mereka tidak salah dengat bukan? Orang tua mereka juga memberi tau tanggal pulangnya, tetapi nomor pesawat itu adalah nomor pesawat yg di tumpangi orang tuanya.
Nisha buru buru mengambil handphonenya, pastinya memberi pesan ke orang tuanya. Hati Nisha semakin gelisah saat melihat pesan yg dikirim hanya centang 1. Nisha sudah berusaha menelfon kedua orang taunya tapi nomor tdk di angkat.
"vin.. Vin.. I-ini ga bener kan vin? Pasti boong kan?"
Arvin hanya bisa diam, pasalnya Arvin juga tau kalau itu adalah pesawat yg di tumpangi orang tuanya. Dia melihat sang kaka yang sudah bergelinang air mata.
"vin! Ko diem?!"
Nisha mendekati Arvin.
"v-vin.. Mama sama p-papa ada di pesawat itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Better Story || Watanabe Haruto
Teen FictionNisha Arabella Caroline. "Berjuang menetapkan dan satu kepaksaan untuk meninggalkan." Watanabe Haruto. "Berjuang untuk menyelamatkan dan berjuang untuk menetapkan."