✧・゚: Episode 32 : ・゚✧

14 2 0
                                    

Seketika hari nisha menjadi down, semua komentaranya itu mengarah ke nisha, nisha merasa terpojok. Saking downya, netta tidak mencari tau lebih dalam. Seperti siapa yang menguploadnya dan kenapa dia memberi komentar negatif deluan.

nisha melanjutkan pekerjaanya, dia buru buru menyelesaikannya karna takur waktunya tidak sempat nanti, dia pengen pulang cepat cepat.

nisha membereskan tempatnya dan langsung pulang setelah selesai. Berjalan sepanjang lorong gedung dengan perasaan resah. buru buru pulang.

.•°•.

nisha membuka sepatu dan masuk ke rumah. Masuk rumah, nisha sudah melihat arvin yang sedang memegang kartu, semacam kartu main gitu.

"eh ka udah pulang"

"sini ka"

nisha duduk di depan arvin, mereka berdua duduk di lantai dan kartu kartunya berada di meja tamu yang ada di depannya.

"tar arvin kocok dulu kartunya"  arvin mengumpulkan kartu kartunya di tangannya dan mengacak acak kartunya.Setelah selesai arvin membagi rata kartunya ke nisha.

"mau main kan?"

"boleh"

nisha dan arvin bermain kartu berdua. Di pertengahan main, arvin sudah menaruh kartu tapi nisha malah diam.

arvin melihati kakanya yang melamun itu "ka?"

nisha tersadar "eh iya, kaka jalan ni?"

"iya"

mereka berdua melanjutkan permainnya dengan lancar, sesekali mereka tertawa. Dimenangkan oleh nisha permainan kali ini. Hyunsa bertepuk tangan tibatiba.

"arvin kalah?" hyunsa mendekati mereka dan duduk di sofa.

"iya" jawan nisha

"iyalah kan kaka jago dari dulu juga"

"hahaha, kalian laper ga? mkan dulu gih"

.•°•.

di luar sana sudah gelap, begitu juga rumah nish ayang sudah dimatikan bebeerapa lampunya dan menjadi gelap. Akan tetapi kamar nisha yang masih terang menderang, nisha di dalamnya juga belum mengantuk.

dia masih memainkah handphonenya, menatap kontak kontak orang yang memberi nisha pesan negatif, pasti orang itu dari grup kerjanya. Nisha tidak menanggapi pesan itu, walau sebenernya hatinya sungguh sedih melihat itu.

nisha mematikan handphonenya, menatap kosong langut langit kamarnya. Lama kelamaan matanya sakit karna terus melihati lampu itu, nisha bergerak menjadi duduk sambil memegangi kepalanya.

pandangannya kabur sebentar lalu kembali normal. Notif ponsel nisha kembali berbunyi, nisha mengecek itu.

pesan itu dari grup kelas arvin, wali kelas bilang bahwa senin besok ada ulangan, grupnya itu khusus untuk orangtua murid dan karna arvin.. oke udah tau kan, jadi nisha yang menggantikannya.

nisha membaca pesan itu dan dia memilih untuk tidur.

di pagi hari, nisha membuat sarapan untuknya dirinya dan arvin. 06.10 nisha selesai menyiapkan sarapannya dan tepat arvin keluar dari kamarnya.

"udah bangun? situ duduk" ucap nish ayang melihat arvin berjalan dengan muka bantalny adan tangan dia mengucek ucek mata.

arvin duduk tapi malah kembali menutup matanya. "cuci muka dulu gih" suruh nisha, tanpa adanya bicara, arvin berdiri lagi dan pergi ke dapur untuk menyuci mukanya.

Be Better Story || Watanabe HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang