✧・゚: Episode 10 : ・゚✧

37 5 0
                                    

.•°•.

Haruto membuka pintu rumahnya, sebelum masuk dia membuka sepatunya dulu. Cat tembok yg berwarna abu abu sudah di pakai banyak yg orang termasuk keluarga haruto. Abu abu membuat suasan masih modern yg simpel.

"ruto pulang"

Haruto juga melepaskan kaos kakinya, dan membawa oe kamarnya.

"sini makan dulu"

Ucap ibu haruto yg sudah memasak berbagai menu makanan. Doyoung yg terbiasa pulang deluan, sudah ada di meja makan.

"emm, haruto ke kamar aja"

"lho kenapa?"

"gapapa ko lagi pengen aja"

Haruto berjalan ke kamarnya.

"kamu ga laper to?"

Ibu haruto sedikit berteriak.

"ck ck ck, haruto kenapa lagi"

Sedangkan haruto sedikit lagi sampai di kamarnya, tapi ayahnya tbtb muncul di hadapanya.

"ayah? Ga kerja?"

Tanya haruto.

"ga makan?"

Tanya balik ayah haruto. Terlihat ayah haruto berpakaian rapih, memakai kaos putih jas berwarna hitam dan dasi yg berwarna merah.

"enggak lagi pengen ke kamar aja"

"hahaha haruto kenapa liat ayah gitu?"

"e-emang haruto liat ayah kek apa"

"tuuh liat kayak kebingungan gitu"

"engga ko yah, yaudah haruto ke kamar dulu ya"

Haruto langsung jalan ke kamarnya meninggalkan ayahnya disitu. Ayah haruto tdk keberatan tentang itu, atah haruto mengerti anaknya itu sudah dewasa.

Ayah haruto turun kebawah utk makan sedangkan haruto masuk ke kamarnya.

"huftt"

Merebahkan tubuhnya seperti biasa di kasur. Menyalakan AC agar tidak panas sudah menjadi kebiasaan haruto saat pulang sekolah.

Melihat beberapa bingkai yg di taruh di atas laci yg lumayan besar membuat haruto tertarik untuk melihatnya lagi.

Haruto memegang satu bingkai yg fotonya terdapat  Haruto dan Nisha disana. Foto dimana mereka pertama kali mempunyai hubungan spesial, yaitu foto Haruto dan Nisha di sekolah dengan Nisha memegang sebuah bunga dan coklat sedangkan Haruto di sampingnya memegang tangan Nisha.

.•°•.

"yaakk! Arvinn!"

"buka pintunya vinn!"

Nisha sudah beberapa kali berteriak di depan pintu kamar adiknya tapi tak kunjung di buka, bahkan tdk ada jawaban.

"kaka buka ya! Kaka itung!!"

"satu.. Dua.. Masih gamau di bukain? Tiga!"

Nisha membuka pintu Arvin, memang tdk di kunci tapi sudah aturan keluarganya jika mau memasuki kamar lain harus izin dahulu.

Be Better Story || Watanabe HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang