✧・゚: Episode 30 : ・゚✧

22 2 0
                                    

"halo jihoon?"

"iya kenapa ma?"

"jihoon liat kertas kertas ga di meja?"

"kertas? engga, kertas kayak apa?"

"surat gitu hoon, kamu beneran  ga liat?"

"engga ma"

"oh yaudah kalo gitu"

"iya"

Mamanya menutup telfon itu. Jihoon mengembalikan handphonennya. Sudah dugaan dia, mamanya bakal nyari surat surat itu, jihoon menyimpannya mengumpeti surat itu dari orangtuannya.

"keliatannya panik banget.."

Jihoon masuk ke mobilnya dan berjalan ke kantornya. Perjalnannya ancar saja, tetapi di tengah tengah ada yang menelfon jihoon kembali.

Jika bukan hyunsuk yang menelfon pasti jihoon tidak akan menjawabnya.

"kenapa hyung?"

"gapapa sih, udah ngasih saran tadi thanks ye"

"ohh itu, santay aja'

"sebenrnya gua juga kesel sih sama di ayoung"

"terus lu kenapa ga ngambil tindakan? udah tau dia begitu orangnya"

"ya dia gua juga udah ngomong sama dia berkali kali hoon, bukannya gua ga ngambil tindakan, gua udah bilang ke ayoung sikapnya di perbaiki tapi ga berubah sama sekali"

"terus?"

"dia minta kesempatan lagi kesempatan lagi, males banget gua dengernya tapi ya dianya minta kesempatan ya gua kasih"

"lah kenapa lu kasih lagi?"

"dia ngancem gue hoon"

"dih ngancem apaan dia?"

"dia ngancem gue hoon pake sosial media, nanti dia bikin rumor negatif tentang perusahaan gue"

"rumor gimana maksud lu?"

"ya nnti dia bikin rumor ga jelas trs nnti di sebar ke sosial media, yaa bisa bisa nanti perusahaan gua bangkrut gara gara rumor boongan dia kan bahaya banget"

"apa apaan tu anak"

"ya makannya hoon gua harus gimana"

"lu kenapa ga bilang ke haruto?"

"gak ah"

"dih"

"lagi dimana lu?"

"di mobil"

"nyetir?"

"yaiyalah lu kira gue pake babang ojol"

"hahahha, yaudah lu lagi nyetir ga bilang, yaudah"

"yaudah ape?"

"yaudah ya yaudah lah lu mah ga jelas Hahahah"

"apaan sih lu, lu yang ga jelas hahahaa"

"yaudah udahan telfonanya maksud gue"

"ya gue juga tau"

"lah lu—"

"HAHAHAHA"

"dah ah pen lanjut bhay"

"haha bhay"

Hyunsuk menutup telfonnya. Jihoon membiarkan handphonenya di dashoboard mobilnya. Setelah sampai di depan kantornya jihoon mengambil handphonenya dan masuk ke kantornya.

Be Better Story || Watanabe HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang