arvin menutup pintu kamar nisha. Baru saja arvin menemani haruto untuk menaruh kakanya di kasur, nisha tertidur kata haruto.
arvin masuk ke kamar nya, sebelum itu dia juga sudah mengunci pintu dan jendela dan mematikan lampu.
arvin merebahkan dirinya di kasur, tetlihat memikirkan sesuatu.
"haruto.. masih ada hubungan apa ya?"
"mereka juga belum putus kan? ya.. kan bisa aja ninggalin tapi kan belum resmi putus"
."ini ngapa jadi mikirin beginian?"
.•°•.
sudah beberapa hari berlalu. Hari ini, nisha kembali diajak untuk mampir ke rumah jihoon lagi, rumah orangtuanya lebih tepat.
nsiha sedang menunggu kedatangan jihoon sambil menyirami bunga miliknya di halaman. Pagi ini dia sudah menyiapkan sarapan untuk arvin di rumah, nisha mungkin akan lama di luar, nisha juga gatau.
nisha sudah menunggu jihoon sekitar10 menit kurang. Nisha mendengar suara ketukan pintu gerbang lalu mendengar suara jihoon memanggil namanya.
"iya sebentar kak !" nisha berdiri dan keluar dari rumahnya, tidak perlu waktu lama, mereka berdua sudah masuk ke mobil.
"udah sarapan?" tanya jihoon.
"udah tadi"
"oke deh
hening sebentar.
"kaget lho gue tiba tiba disuruh emak jemput lo hahahha"
"emang mamanya ga bilang dulu?"
"engga, tiba tiba langsung nyuruh jemput lo aja tadi"
"ohh hahahaa"
"janjian?"
"terakhir kali ketemu, sempet nyuruh mampir lagi sih"
"owalahh.."
.•°•.
jihoon dan nisha keluar dari mobil. Jihoon yang langsung masuk ke rumahnya sedangkan nisha yang masih ingin melihat melihat bunga di halaman rumah itu. Nisha selalu tertarik dengan bunga.
jihoon masuk ke rumahnya dan segera mencari mamanya.
"ma?" jihoon melewati ruang tamu tidak ada mamanya disana.
"maa !" jihoon mengetuk pintu kamar mama nya.
mama jihoon segera membukakan pintunya "iya sabar atuh hoon mama denger"
"hehe, emang mama lagi ngapain di dalem?"
"hoon, mama masih nyari nyari kertas itu lho"
"dari kemarin kertas surat?"
"iya hoon, penting itu lho"
"mama nanyain ke jihoon terus, emangnya kali jihoon liat terus jihoon baca gimana?"
"jihoon ! kamu— kamu ga boleh baca sembarangan"
"mama keliatanya kok kaget banget sih?"
"kamu beneran baca hoon?"
jihoon diam menatap mata mamanya "udah, itu nisha nungguin di depan" jihoon berbalik badab namun dia di tahan oleh mamanya.
"jihoon !"
"apa ma !"
"kamu ga baca kan?"
"ma, jihoon kalo begini menurut mama meyakinkan gak sih kalo jihoon itu baca ?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Better Story || Watanabe Haruto
Teen FictionNisha Arabella Caroline. "Berjuang menetapkan dan satu kepaksaan untuk meninggalkan." Watanabe Haruto. "Berjuang untuk menyelamatkan dan berjuang untuk menetapkan."