Bukanya menjawab Nisha tapi malah menangis lagi, dia menutup wajahnya yg menangis.
Haruto benar benar khawatir dengan keadaan Nisha saat ini, dia jarang melihat Nisha nangis sesedih ini. Lagi lagi Haruto memeluk sora dengan erat.
"bilang.. Siapa hm?"
"kamu Haruto"
Nisha tak tahan menahan nangisnya, dia menanhis lebih sendu. Sedangkan Haruto sedikit kaget mendengar jawaban Nisha. Haruto mengelus punggung Nisha.
"a-aku takut too.. Hiks"
"takut kamu kenapa kenapa.."
"nanti aku ga punya siapa siapa l-lagi hiks.."
"aku gamau kehilangan too.."
"hiks aku belum siap.."
Nisha mendangak menatap Haruto dengan tatapan sendunya.
"kamu gabakal ninggalin a-aku kan..?"
"j-jangan tinggalin aku ya..?"
Haruto tersenyum.
"aku ga bakal ninggalin kamu"
"kamu tau kan akutu cintaa bgt sama kamu"
"aku ga bakal kenapa kenapa kenapa, itu perasaan kamu doang kali, masa sih aku ninggalin kamu?"
"t-tapikan gak ada yg tau" Nisha menjawab.
"hmm aku ga bakal ninggalin kamu, kalo emang tuhan misahin kita dan kita ga akan ketemu lagi, percaya deh.. Aku bakal nemuin kamu sebisa aku.. Aku janji"
.•°•.
"dah gih masuk, kamu nunggu apa lagi?" tanya Haruto yg kebingungan, padahal Haruto dan Nisha sudah berada di depan bahkan sudah menatap pagar rumah Nisha.
Rumah Nisha memang tidak besar tapi juga tidak kecil, rumah Nisha di kelilingi dengan lahan untuk bermain yg ditanam rerumputan yg pendek.
Rumahnya seperti rumah orang orang yg bertempat di komplek komplek, rumah Nisha di lantai dasar ada ruang tamu yg luas, ada satu kamar untuk orang tuanya, dan paling belakang ada dapur dan kamar mandi.
Sedangkan di lantai 2 ada tempat, beristirahat keluarga, ada kamar 2 yaitu kamar Nisha dan Arvin, dan terakhir ada kamar mandi lagi.
"Nisha?"
"e-ehh iya to?"
"kenapa diem?"
"g-gapapa ko"
"gausah di pikirin okay?"
"hm" Nisha mengangguk dan tersenyum.
"yaudah sana masuk"
Nisha melangkahkan kakinya lurus ke arah rumahnya, dia berbalik badanya untuk mengunci pagarnya, dan saat itu juga Nisha menatap Haruto.
Haruto disana terseyum ke arah Nisha. Jarak antara Nisha dan Haruto hanya sekitar 2 meter. Nisha membalas senyuman Haruto.
"pulangnya hati hati ya" pesan Nisha untuk Haruto.
Haruto mengangguk.
"nnti kalo udah pulang aku kabarin ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Better Story || Watanabe Haruto
Teen FictionNisha Arabella Caroline. "Berjuang menetapkan dan satu kepaksaan untuk meninggalkan." Watanabe Haruto. "Berjuang untuk menyelamatkan dan berjuang untuk menetapkan."