Setelah puas telfonan dengan Haruto, Nisha merebahkan tubuhnya di kasur. Dia mungkin mencari buku diary nya yg hilang besok. Dia keburu seneng di kasih hadiah dari Haruto dan dia tertidur.
.•°•.
Masih memejamkan matanya tapi tangnya bergerak untul mematikan alarm yg berbunyi di sampingnya. Dia membuka matanya, masih mengumpulkan nyawa Nisha duduk di kasur dengan kaki yg masih di selimuti.
Drtt.. drtt..
Handphone Nisha bergetar menandakan ada yg menelfonya. Siapa yg menelfon sepagi ini bahkan Nisha baru bangun. Batin Nisha.
"Haruto? Kenapa?" dengan suara khas bangun tidurnya, Nisha mengusahakan mengstabilkan suaranya.
"baru bangun hm?" suara Haruto dari telfon.
"udah lah, trus ini yg jawab siapa?"
"pasti baru bangun tidur kan" Haruto menebak keadaan Nisha sekarang, dan ya bener saja, Nisha baru bangun dari tidurnya.
"iyaa"
"yaudah cepet mandi siap siap sekolah, aku otw ke rumah kamu"
"kamu mau ke rumah aku?"
"iyaa cepet gih sana"
"hmm iya iyaa"
Tut.
Setelah itu Nisha melangkahkan kaki nya untuk bersiap siap untuk sekolah. Setelah siap dia menunggu di teras rumahnya dia menunggu Haruto. Adiknya dan papanya sudah jalan deluan barusan. Sedangkan Nisha menunggu Haruto datang.
Tidak butuh waktu lama menunggu, mobil Haruto sudah terlihat di depan pagar rumah Nisha, Nisha berpamitan ke mama nya dan menghampiri Haruto di dalam mobil. Hatuto membuka kaca mobil.
"masuk"
Nisha membuka pintu mobil.
"ko disitu? Sini lah samping aku" Haruto membuat Nisha berhenti tengah membuka pintu mobil bagian tengah. Haruto menyuruh Nisha untuk duduk di bangku sampingnya.
"ohh yaudah" Nisha duduk di bangku samping Haruto.
"nah gitu dong, emang aku supir kamu"
"hehe kan aku gatau"
Haruto melajukan mobilnya pergi ke sekolah. Setelah sampai di sekolah Nisha dan Haruto keluar dari mobil barengan.
Nisha dan Haruto melewati koridor sekolah. Sudah terbiasa di pandang beberapa siswa siswi di sana, mereka melihat Nisha dan Haruto, Nisha dan Haruto memang pasangan kekasih populer di sekolahnya. Seperti yg mereka tau, Haruto anak dari penjabat tinggi.
Nisha dan Haruto melewati siswa siswi lain dengan biasa saja terkadang ada yg menyapa Nisha dan Haruto juga menyapa balik. Haruto mengantarkan Nisha ke kelasnya.
"belajar yg bener hm" Haruto mengelus kepala Nisha.
"siap pak bos!" tangan Nisha membentuk seperti menunjukan angka empat di samping kepalanya. Dia bercanda membentuk tanganya bentuk hormat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Better Story || Watanabe Haruto
Teen FictionNisha Arabella Caroline. "Berjuang menetapkan dan satu kepaksaan untuk meninggalkan." Watanabe Haruto. "Berjuang untuk menyelamatkan dan berjuang untuk menetapkan."