Setelah selesai, Haruto merentangkan tangnya untuk mereleks kan otot di tangnya. Sudah pasrah saja sama kelakuan Ayoung tadi, Haruto hampir pasrah sama kelakuanya.
Sudah tidak sopan, menjawab perkataan Haruto yg aneh aneh lagi. Setelah Ayoung sudah jauh dr ruangan Haruto, Haruto keluar untuk mampir ke ruangan Hyunsuk.
Haruto mengetuk ruangan Hyunsuk dan Haruto di persilahkan masuk pastinya. Haruto duduk di sofa yg ada di ruangan Hyunsuk sedangkan Hyunsuk duduk di kursi kerjanya.
Haruto menghela nafas dan Hyunsuk mendengar itu, Hyunsuk bertanya.
"gimana tadi?" tanya Hyunsuk
"kurang memuaskan" jawab Haruto.
"gimana kurang memuaskan? bukanya prestasi dia tinggi?" tanya Hyunsuk lagi.
"heem, tapi attitude nya.."
"kenapa attitudenya?"
"ga sopan hyung gua lagi bicara malah di ikut bicara aja dia, kesel tau beneran" ucap Haruto sambil memasang muka kesal.
"hahaha terus lu tolak?"
"engga, gua terima" jawab Haruto.
"lah gimana katanya ga suka tapi di terima"
"prestasinya bagus hyung"
"bahahaha ngincer prestasinya ya"
"iye hahaha"
.•°•.
Sekarang sudah waktunya pulang dan Nisha lagi membereskan mejanya, di saat dia berjalan keluar ruangan tetapi Yena memanggilnya.
"Nis!" Nisha menengok dan Yena menghampiri Nisha.
"kenapa?"
"ini, temenin aku ke ruangan sajangnim yu"
"ha? sajangnim?"
"iyaa, udah ayu ah temenin aku" Yena mengandeng tangan Nisha untuk mengikutinya ke ruangan Haruto. Yena nampak membawa beberapa dokumen yg numpuk di tangnya, dan tebakan Nisha Yena ingin memberi itu ke Haruto.
Sesampai di depan ruangan Haruto mereka berdua berhenti sejenak.
"Nis aku takut iiii"
"ko takut sih? gapapa kali"
"ih ni pertama kalinya ku masuk ke ruangan sajangnim tau"
"temenin ya?" ucap Yena lagi
"lah kamu sendiri dong masuk ke ruanganya, masa sama aku" seru Nisha.
"ihh tapikan-" ucapan Yena terpotong karna ada Ayoung yg tbtb datang.
"kalian siapa sih?" tanya Ayoung yg tbtb datang. Nisha dan Yena disitu masih diam karna mereka berdua belum liat Ayoung sebelumnya.
"ngapain coba di depan ruangan ini, sana pergi hus hus" ucap Ayoung sambil menggerakan tangnya. setelah Nisha lihat lagi ternyata perempuan yg ada di depanya ini adalah perempuan yg jatuh sama Haruto tadi.
"orang pengen nganter ini ke sajangnim kok" ucap Yena.
"gausah alesan deh, udah sana hus"
"dih apaan sih" seru Yena.
"napa lu? mau ribut?" ucap Ayoung.
"dih" Yena dan Nisha cukup kaget dengan sikap perempuan satu ini, pasalnya semua orang yg ada di kantor ini pasti sudah tertata sikapnya, tetapi kenapa bisa ada sikap seperti Ayoung di sini?.
"udahh, kita cuma pengen nganter dokumen doang ko sebentar" ucap Nish dengan sopan.
"siapa lagi ni, sok kalem" seru Ayoung lagi.
"eh apaan sih" ucap Yena yang semakin lama kesal dengan sikap Ayoung. Yena ingin mendekat dengan Ayoung tetapi Nisha tahan.
"st udah biarin aja"
"tapi kan-"
Yena ingin berbicara tetapi mereka menyadari bahwa ada seseorang yg datang, Jisoo. Yena tau kalau Jisoo jabatanya memang tinggi disini, tapi mungkin Nisha belum tau.
Yena langsung menjaga sikap dan diam,Nisha juga tau bahwa Jisoo datang begitu juga Ayoung. Jisoo mendekati mereka dan bertanya.
"ini kenapa ya?" tanya jisoo.
"Nisha?" ucap jisoo lagi setelah itu Jisoo mendekati Nisha dan berada di sampping Nisha.
"Jisoo? eh apa kabar?" sapa Nisha.
"baik dongg, kamu sendiri?"
"hahaha baik jugaa"
"siapa lagi sih yg dateng ini?" ucap Ayoung. Jisoo mendengar perkataan itu dan langsung melihat Ayoung dengan tatapan yg mengintimidasi.
Disitulah Ayoung membaca nametag yg ada di jasnya Jisoo dan Ayoung melakukan bow ke Jisoo, "ah anyeonghaseyo"
Ayoung menyadari bahwa jabatan Jisoo lebih tinggi darinya. Yena juga melakukan bow di lanjutin dengan Nisha.
"ini kenapa ya? tadi saya denger ada ribut ribut" ucap Jisoo.
"ini tadi-" ucapan Yena terpotong oleh Ayoung.
"tadi saya cuma mau nanya mereka berdua kenapa ada di ruang sajangnim haha dikira kan mau ngapain" Ayoung melihat Yena dan Nisha dengan tatapan sinis sekilas setelah itu melihat Jisoo lagi dengan wajah yg polos.
"oh yasudah, kamu silahkan kasih saja ke sajangnim gausah takut hahaha" ucap Jisoo sambil melihat Yena, Yena bergerak memasuki ruangan Haruto.
"kamu lanjut pekerjaanmu ya,"
"nee" Ayoung berjalan ke arah ruanganya dan meninggalkan Nisha dan Jisoo disitu.
"Nishaaa" Jisoo memeluk Nisha, Nisha juga balas memeluk Jisoo.
Mereka melepaskan pelukanya, dan Yena keluar dari ruangan.
"eh cepet banget" ucap Nisha
"iyalah ngapain lama lama orang cuma ngasih dokumen doang hahaha" ujar Yena.
"iya si hahaha"
"kalian kayaknya deket ya?" tanya Yena.
"iya, udah dari SMA kita temenan haha" jawab Jisoo.
"wah beneran? daebakk"
"haha iyadong"
"dikira Nisha baru kenal sama aku hahaha" ujar Yena.
"haha, gimana kalo kita makan bareng duluar?" tawar Jisoo.
"wah boleh juga tu, Nisha gimana?"
"emm aku ngikut kalian berdua aja deh" sebenernya Nisha cukup ragu karna dia belum memberitahu Arvin dan Ajumma Hyunsa di rumah kalau dia pulang lebih lama karna dia ingin makan bersama temanya dulu.
Mereka bertiga berjalan bersama ke tempat makan, mereka memakan sekalian mengobrol asik disana. Bahkan hal ini membuat mereka bertiga lebih akrab lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Better Story || Watanabe Haruto
Genç KurguNisha Arabella Caroline. "Berjuang menetapkan dan satu kepaksaan untuk meninggalkan." Watanabe Haruto. "Berjuang untuk menyelamatkan dan berjuang untuk menetapkan."