-Park Jeongsong
Sehabis makan aku terus berpikir tentang apa yang terjadi padaku. Apa ini? Ah sial!
"Aku sedikit lelah, Aku ingin beristirahat sejenak" Youngbin Hyung beranjak dari kursi makannya dan menuju keruang tamu. Begitu juga Nicholas dan Kyungmin, Hanya aku tersisa. Tak lupa mereka mencuci wajan yang kupakai tadi dan membersihkan meja makan itu. Dapur kembali rapi seperti semula, Aku harap jika ada penghuninya aku sangat berterima kasih karena mempunyai Rumah Serapi ini.
Kami berempat berkumpul diruang tamu dengan berbaring di dua kasur yang bersebrangan jadi kami mengisi Kasur itu dengan dua orang.
Aku bersama Nicholas dan Youngbin Hyung Bersama Kyungmin.
Tak sadar kami tertidur pulas karena mengantuk apalagi Youngbin Hyung yang mengendarai mobil selama berjam-jam.
Aku setengah tertidur pikiran yang tidak-tidak sedang aku pikirkan.
Lalu aku melihat seseorang masuk kedalam rumah ini Tersenyum kearah kami. Dia seorang Pria tua dengan pakaian Rapi berjas. Apa dirinya pemilik rumah ini?
Aku mendekatinya lalu mengucapkan banyak terima kasih, Dan juga meminta Izin padanya untuk beristirahat dirumah ini.
Dia tak menjawab bahkan tak terlihat peduli tentang apa yang aku ucapkan. Hanya saja dia berkeliling memasuki semua ruangan disini, Tapi tak berhenti tersenyum.
"Paman kami sangat lelah, dan akhirnya tertidur dikamar ini. Tapi kami janji kami akan merapikannya kembali. Apa Paman tidak keberatan?" Ucapku saat dia kembali ketempat kami.
Aku mengulang permintaan ku sampai dia memberikan Izin dari mulutnya. Meski kami tidak menginap ditempat ini tapi tetap saja kami butuh persetujuan dari paman yang mempunyai Rumah ini.
"Kalian anak remaja dari mana? Baru ini ada seseorang yang berani kerumah ini! Apa lagi sedang beristirahat seperti kalian"
Aku senang karena akhirnya dia berbicara padaku."Kami orang kota, Aku sangat suka piknik di hutan yang berada dikaki gunung. Jaraknya mungkin sudah tak jauh dari sini tapi perjalanan selama berjam-jam membuat kami kelelahan jadi kami menemukan rumah ini." Jelasku pada paman itu, Dia mengangguk paham lalu tersenyum kembali.
"Sebaiknya jangan sampai kalian menginap ditempat ini, Segeralah pulang tempat ini berbahaya bagi remaja Tampan seperti kalian" ucapnya lalu pergi kearah dapur, Aku hendak mengekornya tapi entah kenapa badanku seperti tertahan.
"Perasaan apa ini?"
Aku terbangun membuka mataku tak terasa keringat mengalir dari ujung pelipis ku aku terlihat pucat.
"Hei bangun semua!" Aku menggoyangkan tubuh Nicholas lalu melemparkan guling kearah Youngbin dan Kyungmin.
"Ada apa? Belum juga sore hari" Oceh Youngbin Hyung seraya menatap jam Arloji yang berada ditangannya.
"Aku berubah pikiran! Ayo kita pulang!" Mereka bertiga kini menatapku heran, Seolah berkata dalam hati Bukankah dirinya yang bersih keras ketempat itu? Lalu mengapa dia mengurungkan niatnya?
Aku tak peduli!"Cepat rapikan tempat ini lalu kita pergi!" Aku setengah membentak, wajar saja mereka heran dengan tindakanku ini.
Mereka tak menjawab melainkan mengikuti perintahku. Setelah kami merapikan Rumah kosong ini, Tak lupa kami menutupnya kembali.
Segera masuk kedalam mobil. Mobil segera dinyalakan.
Hendak pergi aku menengok kerumah Kosong itu, paman yang kutemui dalam mimpi tadi melambaikan tangan kearahku. Dirinya memakai baju usang dengan Noda darah tak lupa bekas tusukan pisau diwajahnya yang hancur. Aku tersenyum meskipun aku takut. Youngbin Hyung segera pergi membawa mobil menuju arah jalan kekota."Apa yang terjadi padamu? Mengapa Berubah? Bukankah ini idemu?" Nicholas bertanya padaku dengan gaya penasaran yang tinggi.
"Nantiku ceritakan saat sampai dirumah" jawabku singkat lalu suasana kembali hening.
---------------
"Ya! Jeiya! Ceritakan pada kami tentang apa yang terjadi padamu kemarin! Aku benar-benar tidak bisa tidur hanya karena memikirkanmu" ucap Nicholas. malam ini kami berempat dikamarku, Aku yang memanggil mereka untuk menceritakan alasanku menunda semua itu.
Aku menceritakan semua yang terjadi pada diriku dari aku yang tiba-tiba tak melihat Nicholas dan Kyungmin hingga mimpiku bertemu seorang pria yang kupanggil paman.
"Jeiya! Ternyata kita sama bukan hanya kau yang bermimpi aku juga" aku terkejut dengan pengakuan Yeongbin Hyung.
"Aku bermimpi ada pembantaian dalam rumah itu dan ada mayat yang disembunyikan di Ruang dapur" Seketika aku bergidik ngeri bukan hanya aku saja tapi kami berempat.
"Tapi Paman itu menunjukkan dirinya padaku, Saat kita hendak pergi aku melihatnya kembali dengan darah dan tusukan pisau membuat wajahnya Hancur"
"Untung saja kau berubah pikiran Jay!" Kata mereka kompak.
Aku hanya terdiam.
"Lain kali jika kita lelah tidak usah istirahat ditenfah Hutan!"
_________
Akhirnya aku merubah Hobiku menjadi penari.
Park Jeongsong.
Vote:)?Hello Readers, gimana komen kalian tentang story ini?
Kurang serem? Tapi aku sebagai pengarang beneran Takut saat membayangkan cerita yang kubuat ini:'(
Makasih!
KAMU SEDANG MEMBACA
ENHYPEN STORY NIGHT
HorreurSebuah kisah Horor dan beberapa Cerita Creepy fiksi yang dialami Member Enhypen!! Mereka itu ada tak tak terlihat, Jika ada yang bisa lihat Mereka itu Istimewa!!!