APEL

269 66 12
                                    

-Shim Jaeyun

Apa kalian suka apel? Apel adalah buah favorit apa lagi saat kugunakan untuk membunuh temanku.

Awalnya aku tak berniat, tapi saat itu kugunakan untuk balas dendam. Temanku ini sangat jahat, Dia memperkosa adikku hingga adikku dirawat dirumah sakit jiwa.

Dan setelah dituntut dipengadilan Ia dibebaskan. Aku hanya bisa bersabar apa lagi meliriknya dari kejauhan menatap wajahnya yang tersenyum cerah.
Memperkosa seorang gadis dan dibebaskan, Entah apa yang merasuki para hukum disini?

Aku tak banyak bicara karna temanku bukan pelakunya (katanya).
Setelah acara sialan ini selesai aku sebagai kakak Jaekyun hanya bisa menerima keadaan. Aku bersikap biasa saja karena dia adalah teman kecilku. Kami berkawan sudah sangat lama.

Saat keluar dari kantor pengadilan dia menyapaku sembari memeluk erat tubuhku seraya berkata "aku benar-benar senang, Memang benar bukan aku pelakunya tapi aku aku dituduh. Kawan maafkan aku sudah membuat hatimu hancur. Tapi akhirnya kau tau sendirikan?" Ucapannya benar-benar membuatku ingin membunuhnya segera.

"Hmmm aku juga senang, Ternyata bukan dirimu. Aku hanya bisa berdoa untuk kebaikan Adikku, semoga pelakunya bisa ditangkap" ucapku seraya tersenyum Dengan tatapan kosong.

"Ya sudahlah, aku akan memberitahukan kepada orangtuaku agar keluarga kita tidak salah paham" Katanya dan segera menghilang dari pandanganku.

Sabar!

Pulang kerumah aku memandang langit biru diatas,dan mencari cara agar bisa membalasnya.

Aku mendekat kepenjual buah, dan yang menarik adalah buah Apel merah disana.
Aku membelinya sekitar satu bakul apel dengan harga sedikit mahal.
Aku membawanya pulang, saat sudah sampai dirumahku Orangtuaku tidak ada disana mereka pergi menemani Jaekyung yang sudah gila karena korban pemerkosaan.

Kesempatan emas bagiku karena aku seorang diri.
Aku membelah apel-apel itu dan hanya mengumpulkan biji apel tersebut.
Sekitar satu gelas biji apel terkumpul dan aku menghaluskannya dengan mesin jus buah.

Keesokan malamnya aku pergi mengendap-endap kerumah Taeyong, lewat jendela kamarnya aku mengintip kedalam. Tidak ada siapa-siapa, tapi aku mendengar suara berjalan kekamar. Yah, ternyata Taeyong.
Aku bersembunyi lalu mengintip, dia membawa segelas susu untuk diminumnya namun tak lama kemudian pergi keluar.
Kesempatan emas buatku aku masuk kedalam kamarnya lewat jendela yang bagusnya tak terkunci.
Aku masuk mendekati segelas susu itu lalu menuangkan biji apel yang sudah dihaluskan kedalam susu itu.
Dan aku segera keluar dari kamarnya dan berlari menjauhi rumah itu secepatnya.

Saat pagi hari aku mendengar Taeyong meninggal keracunan, Itu membuatku tertawa senang.
Bibi Kim menelfon dirumahku, dan aku berpura-pura khawatir.

Aku berlari kesana dengan tangisan air mata yang kubuat-buat.

"Taeyong-ah!" Aku menangis menatap tubuhnya yang kaku.

"Kenapa ini bisa terjadi? Siapa yang melakukan ini padanya!"

Tangisan yang memuakkan mengusik telingaku, dan aku pergi setelah itu.

"Akhirnya Dia pergi juga selama-lama, Dia pikir aku setega itu pada adikku!tidak membalasnya!"

Tanpa membeli racun aku bisa membunuhnya dengan biji Apel.
Tahukah kamu, Biji Apel mengandung senyawa tanaman yang disebut amygdalin yang memiliki efek racun.
Jika biji Apel dikunyah atau hancur biji apel akan terurai menjadi hidrogen Sianida.

Jika kau kesal pada temanmu bunuh saja dengan biji apel, aku yakin kau pasti akan berhasil dan tidak akan ada yang tahu tentang itu!

________________
Jadi Apa kamu benci temanmu?

Shim Jaeyun-심재윤

Vote

End.

Hargai karya orang!

ENHYPEN STORY NIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang