TUGAS MULIA

269 56 3
                                    

-Lee Heesung

"Hello, Tolong ada sesuatu terjadi dengan tetanggaku. Dia pingsan!"

Tak lama kemudian Aku dan rekanku mengambil mobil Ambulans dan segera menuju tempat kejadian.

Mungkin sekitar 10 menit kami dijalan menuju alamat rumah yang dikirim oleh seseorang yang ku anggap tetangganya.
Kami akhirnya tiba disana dan seorang wanita mendekat pada kami.

"Tolonglah aku dia pingsan didalam!" Wanita itu hanya menunjuk ke jendela kaca dan kami mengintipnya. Benar ada seorang pria tergeletak disana.

Wanita itu pergi kembali kerumahnya hanya sisa aku dan rekanku saja.

"Hello buka pintumu Ini kami adalah Paramedis, Apakah ada seseorang didalam?" Kataku sembari mengetuk pintu.
Namun tak ada jawaban sama sekali. Aku mendobrak pintu itu dan rupanya terkunci dari dalam.

Rekanku mencoba melewati jendela rumah tapi sama juga terkunci dari dalam.

"Hello kami paramedis!" Aku berteriak tapi hasilnya nihil.
Akhirnya kami mencoba berkeliling rumah dan mendapatkan pintu yang tak terkunci.
Aku dan Rekanku segera masuk dan yang kami dapati adalah keheningan dirumah ini.
Langit kelabu dan sekarang sudah sore.

"Annyeong" ucapku.
Aku melangkah masuk kedalam ruang tamu dan pergi mencari tempat dimana seseorang kami liat terbaring.

"Heesung itu dia" Yeonjun menunjuk kearah belakangku dan segera aku melangkah pada tubuh pria itu.

Pria itu seperti jatuh dari kursi gayanya meringkuk dan matanya terbuka menatap langit-langit. Aku mengernyitkan dahiku baru ini aku lihat kejadian seperti ini, Seseorang yang pingsan dengan gaya tubuh meringkuk.

Aku memegang lehernya dan pergelangan tangannya serta memeriksa dadanya.
Sesekali aku melihat jam tanganku.

"Dia sudah meninggal sekitar 15 menit yang lalu" ucapku pada Yeonjun.

"Maafkan aku" Ucapku lalu menutup mata Pria itu. Badannya masih terasa hangat namun sudah seperti kaku.

Yeonjun berdiri lalu memeriksa beberapa tempat.
"Apakah ada pembunuhan disini?"

"Tidak ada terlihat kekerasan dalam tempat ini. Dia terkena serangan jantung"

"Hmmmm sangat malang. Jika saja kita tidak terlambat mungkin nyawanya masih tertolong" ucap Yeonjun dengan sedih.

Lalu aku menyuruh Yeonjun untuk menelfon ambulance datang ketempat ini.
Lalu pria itu keluar.

Aku menatap seisi ruangan, sangat rapi dan nyaman. Aku menatap lantai atas dan memeriksa keadaan disana.
Saat aku menaiki anak tangga aku mendengar suara hembusan nafas yang terdengar agak keras. Aku menoleh keatas dan mempercepat langkahku untuk sampai keatas.

Aku berjalan seperti mengendap-endap mungkin saja ada seseorang disini dengan begitu aku bisa menanyakan tentang pria tua itu.

Aku membuka pintu setiap ruangan namun nihil semuanya kosong.
Lalu suara seseorang bernafas dengan sangat berat terdengar disebuah ruangan, tapi tak jelas. Aku memeriksa ruangan itu kembali tak ada seorang pun kecuali aku. Tidak mungkin aku mendengar suara nafasku sendirikan?

Perasaanku sudah tak enak dan aku memutuskan untuk turun kebawah namun langkahku terhenti. Seseorang muncul didepanku entah dari mana.

"Hey?" Sapanya.
Pria itu tersenyum tenang lalu duduk disebuah kursi goyang yang mungkin miliknya. Aku mengkerutkan dahiku Berpikir siapakah orang ini.

"Apa yang kau lihat? Bukankah menderita jika hidup sendirian?" Ucapnya. Bibirku seperti dilem dan kakiku seperti ditahan. Aku hanya bisa melihat pria itu duduk disana.

Aku mengangguk pelan.
"Seperti itulah, bahkan saat aku akan pergi mereka tidak peduli denganku" katanya lagi.

Ucapannya membuatku makin merasa aneh. Seperti tidak asing melihat pria ini.

"Hyung?! Sedang apa kau disana?" Yeonjun tiba-tiba berada dibelakangku.

Dan kakiku terasa lega.

"Ada orang disini" aku menunjuk kearah kursi goyang yang ternyata sudah kosong.

"Siapa?"
Yang ku tunjuk hanya sebuah kursi yang bergoyang sendiri. Seketika bulu kudukku berdiri hebat.

"Yeonjun ayo kita pergi dari sini"

Aku sedikit agak berlari kemudian Yeonjun mengikuti.
Mayat itu sudah dibawa kerumah sakit dan hanya Aku dan Yeonjun yang tersisa.

"Kenapa Hyung?"

"Aku berbicara dengan seseorang"

"Siapa?"

"Oh tidak, dia pria yang meninggal itu!"

___________________________

Jika kalian tanya bagaimana perasaanku saat mendengar hantu bicara. Jujur itu sangat menakutkan!

Lee Heesung-이휘승

Vote.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 24, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ENHYPEN STORY NIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang