CRY

416 90 4
                                    

-Park Jeongsong

Siapa yang tenang jika dengar suara tangisan yang nyaring ditelinga kalian? Apa lagi saat malam hari dimana kalian semua butuh ketenangan untuk beristirahat,dan bagaimana tingkah kalian menanggapi?

Aku pikir kalian akan mengumpat! Atau menyuruh orang yang menangis segera diam, Benar bukan?

Wanita itu terus mengganggu diriku dengan suara yang nyaring! Dia menangis tanpa henti setiap malam datang, Aku pikir hanya aku saja yang mendengar rupanya tetanggaku juga mengeluh saat bertemu denganku dia terus berkata kasar tentang suara tangisan setiap malam.

Dia menangis, Bahkan aku sudah menyumbat telingaku tapi tangisan itu tak teredam.

Suatu saat aku mencari tahu siapa yang sering menangis saat malam tiba.

Malam ini aku tak tertidur karna ku tahu pasti aku tidak akan tidur nyenyak aku mematikan semua lampu rumahku dan terlihat sangat gelap.

Aku bersembunyi dibalik tirai jendela kamarku, dan membuat lubang kecil agar aku bisa mengintip siapa si wanita yang kerap membuatku tak tenang tidur.

Dan malam pun semakin larut, Suaranya terdengar menakutkan wanita itu menangis. Yah aku melihatnya, Samar-samar aku menatap Wanita yang berdiri diujung pekarangan rumah tetanggaku.

Wanita memakai baju putih lusuh dan kulit yang pucat, Dia membelakangi rumah itu.

Aku menunggu apa yang membuat si wanita menangis.

Dan akhirnya aku melihat tetanggaku membawa sebuah plastik hitam, Dari gayanya plastik yang dibawanya terlihat seperti berat ada sesuatu yang aneh disana.

Tetanggaku melirik-lirik daerah sekita termasuk rumahku. Mungkin karena dia sudah merasa aman dia pun membanting kantong plastik itu dengan kasar.

'Hiks....Hiks...Hikss...

"Dasar wanita jalang! Bisanya kau mengangguku dengan tangisan saat aku membunuhmu! Kau itu sudah mati tidak usah mengangguku!" Ucapnya aku sangat jelas mendengar ocehan itu darinya.

Kemudian suara tangis makin menjadi aku sampai ingin menangis karna suara itu.

"Hei!! Kau mau ku kuburkan dimana? Aku sudah bosan melihat mayatmu dikamarku!"katanya lagi.

Tapi wanita itu tetap menangis, tidak dia bukan wanita! bisa ku bilang apa yah?

Tetanggaku membawa sekop dan segera menggali tanah tempatnya berdiri.
Disana kantong plastik itu dilempar begitu saja dan segera ditimbuni tanah.

Keesokan paginya aku mencoba pergi ke pekarangan rumahnya, memastikan bahwa yang kulihat tadi malam bukan berupa halusinasi gila.

Benar saja ada gundukan tanah diujung pagarnya, Lalu tak lama tetanggaku keluar dan segera menatapku.

"Apa yang kamu lihat?" Aku segera menggeleng dan hanya berkata bahwa aku ingin  kerumahnya.

Namun yang Ia sambut bukanlah diriku melainkan kata-kata yang membuatku ingin melarikan diri.

"Ku pikir kau juga ingin menangis"

_________
Bagaimana Tetanggaku gila bukan? Yah sangat gila!
Park Jeongsong-Jay.
Vote:)

ENHYPEN STORY NIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang